Kamis, 25/04/2024 11:49 WIB

Kementan Entaskan Kemiskinan Berbasis Pertanian

Program pengentasan kemiskinan berbasis pertanian tersebut dapat menjadi solusi permanen dengan menyasar jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Kuntoro Boga Andri (Foto: Istimewa)

Jakarta -  Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan gebrakan baru untuk mengentaskan kemiskinan berbasis pertanian. Sebagai percontohan Kementan rencananya akan melakukan kick off di Cianjur pada Senin (23/4) mendatang.

Dari keterangan tertulis, Minggu (15/4), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, gerakan ini ditargetkan mampu mengentaskan kemiskinan sebesar satu digit dari posisi saat ini, sesuai target nasional untuk menurunkan angka kemiskinan dibawah 10 persen 2018.

Alumnus Universitas Hasanuddin ini menegaskan program pengentasan kemiskinan berbasis pertanian tersebut dapat menjadi solusi permanen dengan menyasar jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

"Untuk jangka pendek, tanaman sayuran dan holtikultura bisa menjadi solusi karena tiga bulan sudah bisa panen. Untuk jangka menengah kita berikan ayam dan kambing, karena ayam misalnya sudah bisa bertelur di enam bulan. Sementara untuk jangka panjang tanaman keras seperti manga, salak dan lain-lain," jelas Amran pada konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta (15/04).

Secara khusus, Amran menargetkan setiap rumah tangga akan menerima bantuan berupa 50 ekor ayam.

"Kita buatkan kandangnya, langsung kita masukan ayamnya. Jadi mereka terima jadi, tinggal pelihara. Ada biayanya buat pakan selama enam bulan sampai bisa produktif," ujar Amran.

Terkait konsep distribusi bantuan, Amran juga memperhatikan konsistensi antara perencanaan di tingkat nasional, tingkat provinsi, hingga tingkat kabupaten. Untuk itu, Kementerian Pertanian perlu memperhatikan agro-climate, kultur tanaman, serta keunggulan komparatif yang dimiliki oleh setiap daerah.

"Satu kawasan misalanya, disitu budaya tanam mangga, kita tanam satu kawasan untuk menopan satu skala industri. Manjadi klaster ekonomi yang fokus. Atau lampung misalnya punya keunggulan komparatif untuk komoditas nenas dan pisang. Fokus tanam sekitar wilayah sasaran tersebut harus terkait dengan komoditas unggulan tersebut," jelas Amran.

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman BKKBN Kemiskinan Ayam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :