Jum'at, 19/04/2024 23:05 WIB

Menteri Desa Ajak Promosikan Produk Unggulan Desa

Dalam upaya menggenjot pertumbuhan BUMDes, Menteri Desa mengatakan,  menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan dan Bulog.

Menteri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo

Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, produk lokal perdesaan harus mampu menjadi unggulan dan diminati hingga mancanegara. Sehingga akan berdampak pada perekonomian desa.

"Makanya, diharapkan promosi dan pemasaran produk lokal desa ke pasar Internasional haruslah lebih mudah, sehingga membantu pasarkan produk unggulan kawasan perdesaan hingga ke negara lain," ujar Menteri Desa.

Menteri Eko mengatakan, umumnya produk desa yang kerap dikenal yakni dari sektor pertanian. Padahal ada BUMDes yang mengelola kawasan wisata, produk herbal, kerajinan, dan lainnya juga turut serta untuk dipromosikan. "Dengan demikian, diharapkan peningkatan ekonomi masyarakat desa dapat terakselerasi dengan adanya perluasan pasar," ujarnya.

Dikatakan Menteri Desa, saat ini BUMDes ditargetkan bisa mencapai 75.000 dalam kurun waktu tujuh tahun dan diyakini bisa berpotensi makin besar dengan meraih laba bersih tembus Rp75 triliun. Untuk saat ini saja, BUMDes mencapai 18.446 dengan minimal labar bersih Rp1 Miliar. "Kalau rata-rata sekarang BUMDes ada untungnya Rp10 miliar, ada untungnya Rp10 juta, serta juga Rp5 Miliar," ujarnya.

Dalam upaya menggenjot pertumbuhan BUMDes, Menteri Desa mengatakan,  menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan dan Bulog. "Manajemennya nanti dibantu pelatihannya oleh BUMN, komoditasnya juga seperti pupuk, bibit. Jadi, dia sudah punya modal untuk tumbuh," terang dia.

Ditambahkan Eko, pihaknya juga menyambut baik penyaluran bantuan beras sejahtera (rastra) oleh Bulog  yang tidak lagi disalurkan secara fisik tapi dalam bentuk uang. Penyaluran ini diharapkan bisa untuk membeli rastra melalui program E-Warung yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial.

"Kita berikan melalui E-Warung, bukan berasnya tapi uang. Uang itu hanya boleh untuk beli beras, ini menghemat biaya distribusi Rp12 triliun sekaligus menyelamatkan pengecer," ujarnya.

KEYWORD :

Info Kemendes Bumdes Eko Putro Sandjojo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :