Sabtu, 20/04/2024 11:03 WIB

Cedera Otak Picu Terserang Penyakit Demensia

Peneliti menganalisis 36 tahun data dari 2,8 juta orang dan menemukan bahwa mereka yang menderita TBI 24 persen

Ilustrasi otak

Jakarta - Sebuah penelitian menemukan bahwa cedera otak traumatis, atau TBI, bahkan yang ringan seperti gegar otak, dapat meningkatkan risiko terserang penyakit demensia (pikun).

Peneliti menganalisis 36 tahun data dari 2,8 juta orang dan menemukan bahwa mereka yang menderita TBI 24 persen lebih mungkin didiagnosis dengan Alzheimer atau demensia lain dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat TBI.

Studi menemukan bahwa 5,3 persen orang dengan demensia telah menderita setidaknya satu TBI. Risiko demensia meningkat dengan jumlah TBI dan tingkat keparahan cedera. Tetapi bahkan satu, TBI ringan - seperti gegar otak - dikaitkan dengan 17 persen lebih tinggi risiko demensia.

Para peneliti menemukan bahwa 4,3 persen peserta dengan demensia memiliki setidaknya satu TBI ringan, dibandingkan dengan 4 persen dari mereka yang tidak demensia. Studi ini diterbitkan 10 April di jurnal The Lancet Psychiatry.

"Individu dengan riwayat cedera otak traumatis, termasuk mereka yang cedera kurang parah memiliki peningkatan risiko terkena demensia, bahkan beberapa dekade setelah cedera," kata pemimpin studi Dr Jesse Fann, seseorang profesor ilmu psikiatri dan perilaku di Sekolah Kedokteran Universitas Washington di Seattle.

"Namun, penting untuk menekankan bahwa meskipun risiko relatif demensia meningkat setelah cedera otak traumatis, peningkatan risiko absolutnya rendah," tambahnya.

"Dan temuan kami tidak menunjukkan bahwa setiap orang yang menderita cedera otak traumatis akan terus mengembangkan demensia di kemudian hari,"lanjutnya.

Setiap tahun, lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia menderita cedera otak traumatis, yang terjadi ketika benjolan atau pukulan ke kepala mengganggu fungsi otak yang normal.

Penyebab utama TBI termasuk jatuh, kecelakaan lalu lintas dan serangan ke kepala. Demensia mempengaruhi 47 juta orang di seluruh dunia, dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun mendatang.

"Analisis kami menimbulkan beberapa masalah yang sangat penting, khususnya bahwa upaya untuk mencegah cedera otak traumatis, terutama pada orang yang lebih muda, mungkin tidak memadai mengingat beban demensia yang besar dan berkembang dan prevalensi TBI di seluruh dunia," kata Fann.

KEYWORD :

Penelitian TBI Pikun Demensia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :