Sabtu, 20/04/2024 15:13 WIB

Kepada Uni Eropa, Cak Imin Sebut Demokrasi Indonesia Mahal

Nilai investasi dan perdagangan Uni Eropa ke Indonesia belum terlalu membanggakan.

Wakil Ketua MPR, Muhaimin Iskandar menerima Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend di rumah dinas Wakil Ketua MPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (11/4).

Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Muhaimin Iskandar menerima ucapan selamat dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend karena telah dilantik menjadi Wakil Ketua MPR.  Ucapan selamat itu disampaikan saat keduanya bertemu di rumah dinas Wakil Ketua MPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (11/4).

Kepada Muhaimin, Vincent mengatakan, Indonesia adalah negara yang besar, karena memiliki rakyat dan wilayah yang besar. Dengan kondisi tersebut, Indonesia  memiliki potensi yang sangat bagus di bidang  ekonomi. Sayang potensi tersebut belum dimanfaatkan  dengan baik. Buktinya nilai investasi dan perdagangan Uni Eropa ke Indonesia belum terlalu membanggakan.

"Banyak aturan yang tidak tepat sehingga investor enggan menanamkan investasinya di Indonesia. Misalnya aturan yang tumpang tindih dan  Tidak efisien" kata Vincent.

Selain itu ada juga persoalan infrastruktur  yang harus segera dibenahi, agar investor makin berminat menanamkan investasinya di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Vincent memuji demokrasi Indonesia yang sudah mengalami kemajuan pesat bahkan melebihi negara-negara lain di Asean. Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam.

Menanggapi masukan tamunya, Muhaimin mengatakan, demokrasi langsung yang ada di  Indonesia adalah sistem demokrasi yang membutuhkan biaya tinggi. Karena itu, saat ini banyak pihak yang tengah mengkaji ulang sistem demokrasi di Indonesia.

"Dengan sistem demokrasi seperti sekarang program kerja pemerintah ditentukan visi misi presiden terpilihlah saat kampanye. Sehingga dikhawatirkan tidak ada kesinambungan antara satu presiden dengan presiden selanjutnya," kata pria yang akrab disapa Cak Imin.

Karena itu, saat ini MPR tengah mengkaji kemungkinan untuk melahirkan kembali haluan pembangunan  negara, seperti GHBN pada era pemerintahan orde lama.

 

 

KEYWORD :

Warta MPR Cak Imin Demokrasi Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :