Kamis, 25/04/2024 11:08 WIB

Stepi Anriani

Perempuan Muda di Kancah Intelijen

Selain menjadi pengajar, narasumber & pengamat bidang intelijen dan ketahanan nasional, Stepi aktif berorganisasi, menulis jurnal dan buku.

Stepi Anriani (kiri)

Jakarta - Dunia Intelijen selama ini identik dengan peran kaum laki-laki. Di Indonesia, masih segelintir perempuan yang terjun ke dunia intelijen. Stepi Anriani, perempuan muda lulusan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjajaran Bandung ini adalah salah satunya.

Stepi dikenal sebagai pengamat intelijen yang concern pada  isu-isu strategis dalam rangka ketahanan nasional. Ketertarikannya di bidang intelijen dimulai sejak duduk dibangku kuliah terhadap konflik-konflik yang terjadi di Papua dan kenapa di daerah Papua selalu timbul gejolak antara masyarakat dan pemerintah.

Bahkan, untuk menuntaskan rasa ingin tahunya, sulung tiga bersaudara ini pergi ke daerah perbatasan Indonesia – Papua Nugini yang rawan konflik. Tugas akhirnya yang berjudul Politik Pertahanan Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Politik (Studi pada Wilayah Perbatasan Kota Jayapura Papua-Papua Nugini) meraih predikat skripsi terbaik di bidang sosial politik. 

Ketertarikannya terhadap ketahanan nasional kemudian berlanjut dengan terjun ke dunia politik serta mempelajari isu-isu strategis di bidang Intelijen. Periode 2011 – 2014, Stepi menjadi tenaga ahli Anggota DPR RI Komisi VII dengan lingkup Energi, Riset dan Teknologi serta lingkungan hidup, dosen pengajar di Sekolah manajemen Analisa Intelijen (SMAI), Satinduk Bogor serta menjadi staf khusus Torry Djohar Banguntoro, Wakil Kepala BIN periode 2015-2016.

Di mata Stepi, Intelijen bukanlah topik berat yang hanya bisa digeluti oleh kaum adam. Intelijen adalah hal menarik yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk perempuan. Mempelajari intelijen dapat dilakukan dengan mencermati beragam kisah para tokoh, mengikuti peristiwa-peristiwa di daerah perbatasan, konflik serta terorisme. Bahkan, dinamika politik pun erat kaitannya dengan dunia intelijen.

Pada tanggal 3 April 2018, Stepi meluncurkan buku Intelijen dan Pilkada: Pendekatan Strategis Menghadapi Dinamika Pemilu. Buku Intelijen dan Pilkada ini adalah karya pertama Stepi yang diterbitkan oleh Gramedia Publishing. Dalam buku ini, Stepi mengenalkan intelijen sebagai tulang punggung keamanan nasional yang dapat dilihat dari banyak sudut pandang, yaitu sebagai informasi, pengetahuan, proses, kegiatan, organisasi, dan profesi yang penggunaannya dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kaitannya dengan Pilkada, money politic adalah hal yang lumrah. Namun melalui buku ini, Stepi berbicara bahwa sangat mungkin melepaskan kebiasaan money politic dari pemilihan umum dengan menerapkan strategi-strategi intelijen. “Apabila timses partai atau paslon mau mempelajari strategi-strategi dalam dunia intelijen, maka kemampuan tersebut dapat diterapkan untuk memenangkan pemilu,” ungkap Stepi. 

Selain menjadi pengajar, narasumber & pengamat bidang intelijen dan ketahanan nasional, Stepi aktif berorganisasi, menulis jurnal dan buku. Ia juga mencermati catatan pilkada serentak tahun 2015 maupun 2017, serta fenomena baru seperti kekuatan media sosial dan generasi Millennial yang erat kaitannya dengan kehidupan politik di Indonesia. “Medsos telah menjadi arena baru kampanye sekaligus wadah bagi propaganda,” imbuh Stepi.

KEYWORD :

Stepi Anriani intelijen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :