Zidane di final champion 1998
Jakarta - Mantan rekan setim di Juventus, Alessio Tacchinardi menilai Zinedine Zidane lebih baik dan berprestasi sebagai pelatih ketimbang sebagai pemain.
Zidane menikmati transisi mulus untuk melatih setelah dipromosikan dari tim muda Real Madrid pada Januari 2016, menggantikan Rafael Benitez yang dipecat dan membimbing klub untuk sukses di Liga Champions musim yang sama.
Dia kemudian membawa anak asuhnya menjadi juara Liga Champions lainnya pada tahun berikutnya, menjadikan Madrid sebagai klub pertama yang mempertahankan mahkota mereka, sementara mereka juga menambahkan gelar LaLiga.
Namun segalanya menjadi sedikit lebih sulit bagi mereka di musim ini dan mereka duduk di urutan ketiga di liga, 13 poin di bawah saingan Barcelona.
Meskipun terpuruk di liga domestik, Madrid masih akan kuat di Eropa dan menghadapi klub tua Zidane Juventus di perempatfinal Liga Champions pada hari Selasa, Tacchinardi yakin mantan rekannya melebihi semua harapan mereka yang mengenalnya sebagai pemain.
"Saya mengatakan Zidane lebih baik sebagai manajer [daripada pemain] karena sebagai pemain, Ibu Alam membantunya," katanya dilansir Soccerway.
"Dia tidak membutuhkan tip, dia memasuki lapangan dan bermain seperti ketika dia masih kecil," lanjutnya.
"Sebagai seorang manajer dia menjadi orang yang kuat. Secara taktik dia baik. Dia selalu menemukan langkah yang tepat. Dia lebih kuat sebagai manajer. Dia pemain dahsyat sebagai pemain, tetapi sebagai manajer dia mewarisi situasi bencana dan memenangkan setiap piala."
"Dia adalah fenomena. Tapi saya akui bahwa saya tidak akan pernah berpikir dia bisa menjadi fenomena sebagai seorang manajer.
"Kalau ada yang bermain bersamanya bersumpah dia pikir Zidane bisa menjadi seperti sekarang, orang ini bodoh."
Zidane Real Madrid Liga Champions
