Sabtu, 20/04/2024 18:09 WIB

Waspada Bila Perempuan Alami Gangguan Panggul

Inkontinensia urine merupakan kondisi di mana seseorang tidak bisa menahan buang air kecil setelah melahirkan.

dr. Budi menerangkan, inkontinensia urine merupakan kondisi di mana seseorang tidak bisa menahan buang air kecil setelah melahirkan.(FOTO : ISTIMEWA)

Jakarta - Tahukah Anda satu dari tiga perempuan memiliki salah satu gangguan dasar panggul. Kondisi ini tentu saja dapat memengaruhi kualitas hidup seorang perempuan.

Seperti yang dikatakan dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) gangguan dasar panggul ini perlu penanganan yang tepat. Gangguan pada organ panggul ini tidak hanya mengganggu kualitas hidup, jika tidak diatasi lewat pengobatan yang tepat juga akan mengeluarkan banyak biaya.

"Sayangnya, sampai saat ini informasi mengenai gangguan dasar panggul masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kerap dianggap normal, khususnya pada wanita lanjut usia," kata dr. Budi.

Ada beberapa gejala yang perlu dipahami terkait dengan gangguan panggul, khususnya yang dialami oleh perempuan adalah inkontinensia urine atau sulit menahan buang air kecil, turun peranakan (prolaps), sulit menahan buang air besar, dan masalah gangguan seksual.

dr. Budi menerangkan, inkontinensia urine merupakan kondisi di mana seseorang tidak bisa menahan buang air kecil setelah melahirkan. Sebenarnya kondisi ini memang bisa dialami pada pria maupun perempuan.

"Namun memang lebih cenderung lebih banyak dialami perempuan yang sudah aktif secara seksual. Kecenderungan ini juga bisa dialami oleh wanita pasca melahirkan," jelasnya.

Menurutnya, kondisi inkontinensia urin biasanya terjadi akibat lemah atau rusaknya otot yang digunakan untuk mencegah buang air kecil, seperti otot dasar panggul dan urethral sphincter.

Gangguan pada organ panggul ini tidak hanya menyebabkan inkontinensia. Perubahan ini termasuk kehamilan dan melahirkan, menstruasi, menopause, pembedahan panggul, masalah dengan otot kandung kemih, dan tot lemah di sekitar kandung kemih.

Untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah terjadinya gangguan yang bisa terjadi lantaran adanya gangguan pada organ panggul, dr. Budi menerangkan perlu dilakukan skrining dengan prinsip cepat sederhana dan bukan diagnostik.

Ada beberapa jenis tindakan yang bisa dilakukan di RS. YPK Mandiri, yaitu tidakan non bedah dan tindakan bedah. Tindakan non bedah yang bisa dilakukan dengan femilift laser vaginal rejuvenation, femilift SUI, femilife labia brightening, femilofe labia tightening, uroste.

Sedangkan untuk beda etestika bisa dilakukan dengan vaginaplasti, hymenOplasti, reparasi Fistula. PRP,labio reduktion mayora, dan beberapa tindakan lainnya. "Namun ada tindakan konservatif yang bisa dilakukan seperti rutin melakukan senam kagel," tegas dr. Budi.

KEYWORD :

Urine perempuan sehat gangguan melahirkan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :