Bawang putih (Doc. Humastan)
Jakarta - Pemerintah terus berupaya menjadikan bawang putih lokal agar mampu berkompetisi dengan bawang putih impor melalui rasionalisasi harga benih dan harga konsumsi.
Begitu kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto saat mendampingi Tim Pakar dari Republik Rakyat Tiongkok di Desa Glapansari Kecamatan Parakan Temanggung, Kamis (29/03).
Menurut Prihasto, kendala ketersediaan benih dapat diselesaikan melalui produksi benih lokal, dan impor benih dari negara-negara yang telah dinyatakan bebas dari daftar hama dan penyakit pengganggu tumbuhan karantina.
Menurutnya, pemerintah menyarankan jika dilakukan impor benih sebaiknya diutamakan dari Taiwan yang secara genetik telah teruji memiliki kemiripan dengan bawang putih lokal.
Varietas lokal terbukti adaptif mampu tumbuh, berumbi dan bersiung. Untuk jenis Lumbu Hijau dan Tawangmangu Baru bahkan berpotensi memiliki produktivitas tinggi, yaitu bisa mencapai lebih dari 15 ton per hektar.
Untuk diketahui, kebutuhan konsumsi bawang putih sebentar lagi dipasok dari produk lokal, selama ini 95 persen dari impor. Saat ini luas areal tanam bawang putih naik pesat dari 2.400 hektar 2016 menjadi sekitar 15.000 hektar.
Kementan Bawang Putih Prihasto Setyanto