Jum'at, 26/04/2024 05:30 WIB

Kementan Vaksinasi Massal Lebih Awal di Bali

Fadjar menyampaikan apresiasi kepada petugas vaksinasi dan dinas provinsi/kabupaten/kota atas pencapaian program pemberantasan rabies di Bali pada  2017 yang berhasil menurunkan kasus lebih dari 80 persen dibandingkan kasus pada 2015.

Kementerian Pertanian vaksinasi massal rabies lebih awal di Bali (Foto: Kementan)

Bali - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali memulai vaksinasi massal rabies di Bali guna mempercepat target pemberantasan penyakit rabies pada 2018.

Vaksinasi massal rabies di Provinsi Bali dilakukan pada 23 Maret 2018 di Balai Serba Guna Kertha Sabha Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng oleh Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan yang mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pada kesempatan tersebut, Fadjar menyampaikan apresiasi kepada petugas vaksinasi dan dinas provinsi/kabupaten/kota atas pencapaian program pemberantasan rabies di Bali pada  2017 yang berhasil menurunkan kasus lebih dari 80 persen dibandingkan kasus pada 2015.

"Hasil ini menunjukkan kegiatan pemberantasan rabies di Bali telah berada dijalur yang tepat, dan hal ini harus pertahankan serta ditingkatkan," kata Fadjar.

Fadjar menyampaikan kunci sukses pemberantasan rabies, yaitu, komitmen, tujuan yang jelas, pendekatan yang tepat, landasan teknis yang kuat, aksi bersama, dan tidak menyerah ketika ada masalah. Lebih lanjut Ia tegaskan, semua kunci sukses tersebut harus dilaksanakan oleh para petugas, sehingga Bali bebas rabies menjadi target dan tujuan yang jelas dan dapat dicapai bersama.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali,  I Putu Sumantra menekankan, pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyeluruh dan menarget semua anjing di semua desa di Bali, khususnya di desa-desa yang masih ada kasus positif.

Selain itu, Putu Sumantra juga meminta semua petugas untuk menjadikan pencanangan vaksinasi massal rabies tahun ini sebagai titik awal untuk menjadikan Bali segera bebas dari rabies. Untuk itu Ia pun minta agar komitmen, disiplin, dan kejujuran petugas dalam pelaksanaan tugas dipertahankan dan ditingkatkan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Nyoman Swatantra yang mewakili Bupati Buleleng menyampaikan penghargaan kepada provinsi dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan atas pendampingan yang selalu diberikan dalam program pemberantasan rabies di Buleleng dan di Bali secara umum.

Kegiatan pencanangan vaksinasi massal rabies dihadiri oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar, Balai Karantina Kelas I Denpasar, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Kepala Pusat Kajian One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Udayana, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali, Perwakilan FAO ECTAD Indonesia, dan  Tim Vaksinasi Rabies A Team Se-Provinsi Bali.

Kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan vaksinasi untuk hewan penular rabies, khususnya anjing, dan sterilisasi anjing untuk masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan yang sama, para petugas vaksinasi rabies terbaik di Bali (The A Team) diberikan pelatihan penyegaran terkait pelaksanaan program vaksinasi rabies serta penjelasan prioritas desa untuk divaksinasi. Di tempat berbeda, para data encoder (DE) hasil vaksinasi rabies juga diberikan pelatihan penyegaran tentang tata cara pelaporan untuk memastikan pelaporan yang tepat dan cepat.

KEYWORD :

Kementan Bali Vaksinasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :