Wakil ketua dan Sekretaris Baznas
Jakarta - Wakil ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zainulbahar Noor menilai sertifikasi amil zakat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dalam pengelolaan keuangan. Hal itu merupakan salah satu pembahasan dalam Rakernas Baznas yang akan diselenggarakan pada 21-23 Maret di Bali.
"Kami akan mendorong pembangunan kompetensi amil berdasarkan standar sertifikasi yang telah ditetapkan, demi adanya peningkatan dalam pengelolaan keuangan zakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi," ujar Zainulbahar dalam konferensi pers di kantor Baznas, Jakarta, Jumat (16/03).
Zainulbahar menambahkan, demi menciptakan amil-amil zakat yang berkompeten dibutuhkan pelatiha -pelatihan demi meningkatkan kinerja serta pengetahuan tentang pengelolaan zakat yang sesuai dengan standar.
"Sebelum diberikan sertifikat, kita terlebih dahulu akan membuat pelatihan. Kita sudah bekerjasama dengan badan sertifikasi nasional. Kita akan melakukan pendidikan kepada badan-badan amil zakat. Ini juga berlaku untuk laz dan publik yang ingin mendapatkan sertifikasi," tambahnya.
Senada dengan Zainulbahar, Sekretaris Baznas Jaja Jaelani menuturkan demi tercapainya pengelolaan zakat yang baik, dibutuhkan sistem yang tepat dalam audit keuangan pengelolaan zakat yang sesuai peraturan undang-undang dan satuan pengawas internal serta prosedur pengelolaan zakat.
"Baznas memiliki misi strategis untuk mengoptimalkan fungsi koordinator perzakatan nasional dengan menguatkan SDM, penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta menajdi model program pemberdayaan zakat untuk direaliasasikan ke daerah," tutur Jaja.
"Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan pemerintah daerah terhadap Baznas di wilayah sangat diperlukan," lanjutnya.
Rakernas Baznaz 2018 akan dihadiri 630 orang dari seluruh daerah di Indonesia. Baznas juga mengundang Menteri Koordinator Pembangunan Manusia, Menteri Agama, Menteri Keuangan dan Pimpinan instansi daerah.
Amil Zakat Sertifikasi Baznas
