Kamis, 25/04/2024 15:05 WIB

Trump Resmikan Kenaikan Pajak Impor Baja dan Aluminium

Administrasi Trump mengatakan bahwa tarif tersebut memenuhi janji kampanye untuk melindungi pekerja industri Amerika.

Presiden Amerika Seriakat Donald Trump (Foto: Denis Balibouse)

Jakarta - Presiden Donald Trump bergabung dengan pekerja baja dan aluminium di Gedung Putih untuk  meresmikan pemberlakuan tarif industri yang dijanjikan yakni 25 persen pada baja impor dan 10 persen untuk aluminium buatan luar negeri, Kamis (08/03) waktu setempat.

Trump menandatangani proklamasi tarif dalam sebuah pertemuan dengan para pekerja industri dan pejabat berisi tuntutan fiskal yang telah menarik kemarahan dari para pemimpin dunia dan memicu kekhawatiran akan perang dagang.

"Sebuah negara yang tidak melindungi properti di rumah tidak bisa melindungi propertinya di luar negeri," kata Trump dilansir UPI.

Pejabat administrasi senior Peter Navarro mengatakan bahwa proses tersebut merupakan pendekatan yang sangat baik untuk mempertahankan industri Amerika dengan menggunakan penyelidikan Bagian 232 sebagai dasar.

Bagian 232 dari Undang-undang Perluasan Perdagangan tahun 1962 memberikan wewenang kepada presiden untuk membatasi impor yang dianggap berdampak pada ekonomi domestik atau keamanan nasional.

Administrasi Trump mengatakan bahwa tarif tersebut memenuhi janji kampanye untuk melindungi pekerja industri Amerika. "Janji yang dibuat adalah janji yang dijanjikan," kata Navarro.

Pejabat mengatakan bahwa tarif tersebut merupakan hasil dari beberapa pertemuan Gedung Putih antara bulan April dan Januari, di mana Trump, pejabat administrasi dan pemangku kepentingan mendiskusikan masalah ini. Gedung Putih mengatakan bahwa tarif tersebut diperlukan karena baja dan aluminium merupakan bagian penting dari basis pertahanan AS serta infrastruktur.

Navarro mengatakan langkah tersebut akan membantu memperkuat industri AS yang memiliki defisit perdagangan 70 miliar dollar. Pejabat administrasi mengatakan dengan lebih dari 90 persen aluminium yang digunakan di industri AS yang berasal dari pasar luar negeri, industri dalam negeri hampir punah.

Gedung Putih mencatat bahwa lebih dari 50.000 pekerja AS telah hilang dalam industri baja dan 40.000 di aluminium sejak tahun 2000. "Ketika tiba saatnya negara kita tidak bisa membuat aluminium dan baja. Anda hampir tidak memiliki negara," kata Trump.

Pejabat administrasi mengatakan bahwa karena tidak ada efek harga turun yang signifikan, tarif tersebut tidak akan merugikan pekerja AS di industri baja dan aluminium.

Pada Rabu, AS Steel mengumumkan akan mengaktifkan kembali salah satu pabriknya di Illinois dan mengirim kembali ratusan pekerja. "Baja Amerika dan aluminium buatan tangan Amerika adalah demi keamanan nasional," kata Navarro.

KEYWORD :

Trump Perdagangan Impor Baja Aluminium




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :