Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini meninjau musim tanam, panen dan serap gabah di wilayah Jawa Barat, Kamis (8/3)
Cirebon - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan stok pangan nasional hingga Juni 2018, sekitar 2,2 juta ton. Untuk mencapai target tersebut, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini melakukan roadshow tanam, panen, dan serap gabah di wilayah Jawa Barat.
Ia mengingatkan saat memasuki musim panen raya nanti, petani Cirebon agar dapat menjual gabahnya kepada Bulog. Pasalnya, Kementan menggandeng Bulog dan mitra pembiayaan seperti BRI untuk menyelamatkan petani agar harga gabah tidak anjlok saat musim panen raya nanti.
"Pemerintah menyiapkan harga fleksibilitas, Rp4.440 di tingkat GKP (Gabang Kering Panen, Red), Rp5.520 di tingkat GKG (Gabah Kering Giling, Red) dan Rp8.770 harga beras medium," ujar Penanggung Jawab Upaya Khusus Swasembada (Upsus) padi jagung dan kedelai (Pajale) ini.Bukan hanya petani yang terhindar dari anjloknya harga gabah saat panen raya, Banun juga menjelaskan pentingnya petani menyisihkan gabahnya agar diserap Bulog."Petani harus ikhlas bergotong royong membantu serap gabah Bulog untuk mengisi stok pangan nasional," ujarnya.
Kepala Staff Komando Resort Militer (Korem) Cirebon, Letkol Armet Wahyu Widodo menyampaikan, pada Maret-April petani disibukkan dengan jadwal tanam, panen dan sergab dimulai. Kondisi alam saat ini, menurut dia, memang sangat mendukung untuk dapat disegerakan tanam pasca penen dilakukan.
"Kami TNI sifatnya membantu, tentu petani dan dinas pertanian harus lebih giat lagi menyukseskan program upsus ini," katanya.
Berdasarkan data dinas pertanian, Kabupaten Cirebon menargetkan produksi padi sebesar 623.812 ton GKG tahun 2018. Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan luas tambah tanam (LTT) dan luas panen padi. Saat ini LTT telah capai 81 persen dari target LTT 2018 53.964 ha.
KEYWORD :Kementan Bulog Banun Harpini