Jum'at, 19/04/2024 06:54 WIB

Suka Pakai Aplikasi Kencan? Waspada Bahaya Mengintai

Kenapa orang mau saja mencari kencan lewat aplikasi?

Ilustrasi seluler

Jakarta - Hierarki kebutuhan dari Maslow menyebutkan bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Sebagian besar dari kita menemukan kekasih dari pertemanan di sekolah atau tempat kerja. Tapi ada pula yang mencari cinta di tempat lain, yakni aplikasi pencari pacar. Survey yang dilakukan tahun 2013 di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 77% pengguna smartphone menganggap bahwa alat genggam pintar mereka itu penting untuk mencari belahan jiwa.

Sebanyak 15% orang dewasa bahkan mengakui bahwa mereka menggunakan aplikasi kencan online setidaknya sekali. Naiknya aplikasi seperti Tinder (dan aplikasi lain yang serupa tapi tak sama) menjadi pemicunya.
 
Aplikasi ini menghemat waktu dan jarak. Selain itu, pilihan yang tersedia jauh lebih banyak. Membaca profil orang lebih cepat daripada harus sengaja keluar rumah untuk mencari. Diperkirakan pada 2040 nanti, 70% manusia mencari kencan lewat online.

Nah, apa bahayanya mencari kencan lewat aplikasi?

1. Keamanan data pribadi
 Soal ini memang genting, setidaknya bagi mereka yang sadar bahwa data pribadi di smartphone mereka diambil pemilik aplikasi. Ditambah lagi, bertukar pesan lewat aplikasi kencan online, kamu bisa jadi memberikan nomor telepon bahkan alamat tempat tinggal pada orang yang baru dijumpai. Tidak menutup kemungkinan ada kejahatan terjadi. Jangan sampai saking ngebetnya punya pacar, sampai melupakan keamanan data diri.

2. Penuh kebohongan
Tidak semua orang jujur ketika mendeskripsikan dirinya di profil aplikasi kencan. Mereka akan berusaha menampilkan diri sendiri yang paling bagus. Penelitian pada 1000 pengguna aplikasi kencan mengungkapkan bahwa 53% pengguna mengaku berbohong untuk profil mereka. Bahkan sebanyak 20% wanita memasang foto diri ketika masih muda. Jumlah ini lebih banyak pada pria, yakni 40%.
 
2. Mudah diselewengkan
Salah satu masalah besar kencan lewat aplikasi adalah adanya sebagian pengguna yang hanya mencari seks. Maka ini menjadi “racun” yang sulit ditolak. Memang ada yang benarbenar mencari cinta tapi bisa jadi kamu yang mencari cinta malah ketemunya sama yang mencari seks saja. Lebih parah lagi, ada juga penipu di aplikasi seperti ini.

4. Lebih pemilih
Terlalu sering menggunakan aplikasi kencan membuat kamu lebih pemilih berdasarkan penampilan orang. Hal ini diungkapkan oleh Association of Psychological Science di Amerika Serikat. Tentu ini tidak sehat, apalagi jika standar hanya fisik dan melihat “kesempurnaan” saja. Hubungan macam apa yang awalnya murni dari ketertarikan fisik saja? Pada akhirnya, hubungan dua manusia di zaman sekarang cukup pelik karena membawa pelakunya seperti mempunyai dua mode yang harus berjalan berdampingan: “online” dan “offline.

5. Hubungan tidak tahan lama
Apa benar dari aplikasi seperti ini bisa menemukan cinta? Penelitian dari Michigan State University, mengungkapkan bahwa 28% hubungan yang diawali dari kenalan lewat online akan putus di tahun pertama daripada mereka yang bertemu langsung pertama kali di dunia nyata. Bahkan jika menikah karena aplikasi, kemungkinan cerai meningkat tiga kali lipat.

Kondisi tersebut digambarkan oleh karakter Richard dalam film Love for Sale yang akan tayang 15 Maret nanti. Ia mencoba aplikasi kencan online untuk mendapatkan pacar di era digital. Apakah ia berhasil mendapatkan cinta sejatinya melalui aplikasi tersebut?

KEYWORD :

Aplikasi Situs Online Teman Kencan Biro Jodoh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :