Sabtu, 20/04/2024 16:56 WIB

Desa Rasa Negara Ada di Utara Italia

Meskipun hanya desa kecil di atas sebuah bukit, Seborga bisa dibilang ‘kecil-kecil cabe rawit’.

Seborga (foto: campingdellerose)

Milan – Selamat datang di Seborga. Sebuah desa kecil yang terdapat di utara Italia. Meskipun hanya desa kecil di atas sebuah bukit, Seborga bisa dibilang ‘kecil-kecil cabe rawit’.

Seborga memang menyandang status sebagai desa, sebuah hirarki terkecil dari struktur negara. Akan tapi jangan salah, sistem yang ada di Seborga sudah layaknya sebuah negara kerajaan. Seborga bahkan dipimpin oleh seorang raja.

Dilansir dari BBC, Seborga sudah lama menganut sistem ini. Juga, konon ada bukti tertulis pada 1729 silam yang menyatakan Seborga sebagai kerajaan. Namun bukti itu dibatalkan karena tak terdaftar.

Pada 1963 Seborga pernah menyatakan ingin memisahkan diri alias memorandum dari Italia. Dan Giorgio I pada waktu terpilih sebagai raja pertama, sebelum akhirnya wafat pada 2009 lalu. Giorgio I digantikan oleh Marcello I setahun kemudian hingga sekarang.

Selama menjabat, Giorgio I menyusun struktur birokratis yang dibutuhkan desa kecilnya untuk memenuhi persyaratan sebagai sebuah negara yang merdeka.

“Sebagai sebuah negara, kami telah menyalin seluruh dokumen yang mewakili negara ini. Kami punya konstitusi, penduduk, sertifikat pengemudi, tanda pengenal, plat kendaraan, dan semua yang mewakili kemerdekaan tersebut,” kata juru bicara memorandum Camela Serra.

Seborga ternyata tak cuma punya sistem yang unik. Desa kecil ini juga memiliki mata uang khusus bernama ‘Luigino’. Satu Luigino senilai dengan $6 atau Rp80 ribu. Kendati nilainya cukup besar, sayangnya Luigino tak laku di luar Seborga.

“PBB mendukung kami. Mereka mengatakan negara besar (Italia, Red) tidak boleh menekan negara kecil, hanya karena ukurannya,” ujar juru bicara lainnya.

Di Seborga juga ada pasukan penjaga keamanan, yang disebut Ksatria Putih Seborga (The White Knights of Seborga). Mereka dianggap sebagai pewaris Kstaria Templar (Knights Templar), dan biasanya dijadikan pengawal peziarah ke Yerusalem.

“Pada dasarnya tidak ada satu negara pun yang mengakui kami. Secara tidak resmi kami mengandalkan dukungan beberapa negara di mana kami menempatkan perwakilan di sana,” terang Marcello.

Menurut Marcello, Seborga memang hanya kerajaan kecil, namun tidak terlalu kecil. Bukit yang menjadi pijakan Seborga, kata Marcello, merupakan pelindung desa itu dari cuaca buruk.

“Dari Seborga pengunjung dapat menghadap ke empat negara. Yakni Seborga, Prancis, Italia, dan Monaco,” katanya.

KEYWORD :

Seborga Italia Memorandum Unik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :