Sabtu, 20/04/2024 20:05 WIB

Kehadiran Robot Ancam Banyak Pengangguran

Diprediksi sebanyak 800 juta orang di dunia diprediksi akan kehilangan mata pencarian pada 2030 karena pekerjaan mereka digantikan oleh robot.

Saat ribuan robot menari

Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan Gallup di Amerika Serikat menyebutkan bahwa membludaknya robot pekerja yang dihasilkan oleh perusahaan teknologi, beresiko membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan.

Pasalnya, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia akan diambil alih robot. Apalagi berkembangnya teknologi, inovasi-inovasi baru buatan manusia seperti robot dengan kecerdasan buatan menjadi salah satu penyebab hilangnya lapangan pekerjaan.

Sekitar 73 persen masyarakat AS memperkirakan bahwa akan banyak yang kehilangan pekerjaannya, andai robot-robot itu lebih banyak difungsikan dalam sebuah perusahaan sebagai pekerja daripada manusia.

Fenomena populernya penggunaan tenaga mesin memicu kecemasan di kalangan masyarakat. Semakin berkurangnya nilai jual tenaga manusia, semakin sedikit pula penghasilan yang diterima manusia dan rasa percaya diri yang dimiliki.

Namun sebagian masyarakat menganggap kehadiran robot akan lebih memudahkan pelayanan dan tentu menguntungkan perusahaan, lantaran kebutuhan robot lebih sedikit dibanding para pekerja dari kalangan manusia.

Dalam survei tersebut 48 persen menilai positif hal tersebut. Namun 52 persen lainnya menentangnya. Ironis memang. Di sisi lain kehadiran robot dapat membantu pekerjaan manusia, tapi di sisi lain kehadirannya jga mengancam nilai sumber daya manusia. Kian hari, kian banyak robot dan kecerdasan buatan yang menggantikan peran masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan diprediksi sebanyak 800 juta orang di dunia diprediksi akan kehilangan mata pencarian pada 2030 karena pekerjaan mereka digantikan oleh robot.

Selain Gallup, studi yang dilakukan di 46 negara melibatkan 800 bidang pekerjaan yang dilakukan McKinsey Global Institute menyebut, 20 persen atau satu per lima angkatan kerja di dunia akan terkena dampaknya.

Menurut Mckinsey, satu per tiga tenaga kerja di negara-negara kaya seperti Jerman dan Amerika Serikat perlu dilatih untuk mencari lapangan pekerjaan lain. Negara maju akan merasakan dampak paling parah dari automatisasi ini.

"Operator mesin dan pekerja di bidang makanan akan terkena dampak paling parah," demikian keterangan McKinsey Global Institute.

KEYWORD :

Robot Pekerjaan Manusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :