Kamis, 25/04/2024 22:41 WIB

Gereja akan Layani Meghan Markle Berstatus Janda

Gereja Inggris setuju pada tahun 2002 bahwa orang-orang yang bercerai dapat menikah kembali di gereja, dengan kebijaksanaan pendeta.

Pangeran Harry dan Meghan Markle (foto: Hollywood Life)

Jakarta - Uskup Agung Canterbury mengatakan, perceraian Meghan Markle tidak jadi masalah Gereja Inggris. Ia akan melayaninya dengan cara yang sama dengan pasangan lainnya.

Ketika Justin Welby ditanya apakah pernikahannya sebelumnya adalah sebuah masalah. "Itu bukan masalah. Gereja Inggris memiliki peraturan yang jelas dengan menangani hal itu dan kami telah menangani hal itu," jelasnya

"Kami melewatinya, seperti kami pernah memimpin pernikahan dimana seseorang telah berpisah dan pasangannya masih hidup," sambungnya.

Gereja Inggris setuju pada tahun 2002 bahwa orang-orang yang bercerai dapat menikah kembali di gereja, dengan kebijaksanaan pendeta.

Sebelumnya, Markle menikahi produser film Amerika Trevor Engelson pada tahun 2011. Mereka mengajukan cerai pada tahun 2013, dengan alasan perbedaan yang tidak dapat didamaikan.

Pada bulan Februari bahwa Uskup Agung, yang telah menulis sebuah buku baru berjudul Reimagining Britain - Foundations for Hope, akan memimpin pasangan tersebut saat mengucapkan sumpah nikah mereka pada 19 Mei mendatang.

Juga dipastikan bahwa layanan tersebut akan dimulai pada tengah hari di Kapel St George dengan Dekan Windsor, The Rt Revd David Conner, yang melakukan pelayanan tersebut.

Pangeran Harry dan Markle mengumumkan pertunangan mereka di bulan November. Sehari kemudian Istana Kensington menegaskan bahwa Meghan, yang mengidentifikasi sebagai orang Protestan, akan dibaptiskan dan dikonfirmasi menjelang hari pernikahannya.

Sebagai orang ras campuran pertama yang menikah dengan Keluarga Kerajaan, ada banyak kegembiraan tentang dampak potensial Meghan terhadap isu-isu yang lebih luas seputar keragaman dan inklusi.

Ketika ditanya tentang Markle, Uskup Agung berkata, "Pernikahan itu akan menjadi indah. Saya sangat menantikannya.

"Yang saya pikir ketika mulai menulis (buku ini) adalah kegembiraan hidup di negara yang jauh lebih beragam daripada yang saya tumbuh di usia 45, 50 tahun yang lalu, dan pemberian apa yang bisa lebih daripada ancaman.

"Ini memberi ketidakpastian dan tantangan, kekhawatiran dan ketidakamanan, tapi di sisi lain akan memberikan stimulasi dan minat dan kesempatan yang besar, dan ini adalah tempat yang sangat positif untuk dijalani."

Ditanya apakah isu seputar representasi masih perlu ditangani. Ia mengatakan: "Ada tantangan yang harus diatasi tapi itulah yang membuat hidup menjadi menarik."

KEYWORD :

Meghan Markle Pangeran Harry Selebritis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :