Rabu, 24/04/2024 18:45 WIB

Siapa Billy Graham, Penginjil Amerika Serikat yang Meninggal Dunia?

Ketika berusia 15 tahun, ia terinspirasi oleh penginjil perjalanan Mordekai Fowler Ham dan kemudian berkomitmen untuk menjalani hidupnya dengan melayani Yesus Kristus.

Pendeta Billy Graham (Billy Suratt)

Jakarta - Hari Kamis (22/2), pendeta Billy Graham, seorang penginjil terkenal selama beberapa dekade dan sering disebut sebagai "pastor Amerika," meninggal pada usia 99 tahun.

Lahir pada 1918 dan dibesarkan di sebuah peternakan sapi perah di North Carolina, Graham mengatakan, sebagai anak laki-laki ia lebih memilih enggak untuk beragama. Ia bahkan membenci pergi ke gereja."

Ketika berusia 15 tahun, ia terinspirasi oleh penginjil perjalanan Mordekai Fowler Ham dan kemudian berkomitmen untuk menjalani hidupnya dengan melayani Yesus Kristus.

Graham ditahbiskan di Florida pada 1943 dan kemudian mendapat dasar yang kuat dalam Kitab Suci di Florida Bible Institute, yang sekarang bernama Trinity College of Florida. Pada tahun yang sama, Graham yang berusia 25 tahun lulus dari Wheaton College di Illinois, di mana ia bertemu dengan istrinya, Ruth McCue Bell.

Setelah Perang Dunia II, Graham berkhotbah di seluruh Amerika Serikat dan Eropa dan mendapat ketenaran internasional selama Perang Salib Los Angeles pada 1949, salah satu penginjilannya yang paling awal.

Mungkin yang paling terkenal dengan misi evangelis atau "perang salibnya," Graham kemudian melakukan perjalanan ke seluruh dunia, dari Ethiopia ke Rusia, dan Selandia Baru ke China.

Seiring berjalannya waktu, penginjil terbut mulai terjun ke dunia politik. Ia mengecam kejahatan perang nuklir selama perjalanan kontroversial ke bekas Uni Soviet pada  1982, di mana dia bertemu dengan para pemimpin Politbiro untuk membahas agama, senjata strategis dan hubungan internasional.

Meskipun ia "dilahirkan, dibesarkan dan dididik di Amerika," Graham mengatakan, ia menganggap dirinya sebagai anggota masyarakat dunia yang memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk satu bangsa tapi juga untuk seluruh umat manusia."

Dalam peran tersebut, Graham pada 1990 menyarankan mantan Presiden Irak Saddam Hussein untuk meninggalkan Kuwait dengan alasan langkah tersebut sebagai satu-satunya cara untuk mencegah perang skala penuh di Timur Tengah yang dilanda perselisihan.

Pada tahun 1992, ia bertemu untuk pertama kalinya bersama Presiden Korea Utara Kim Il Sung, dengan harapan dapat berkontribusi pada suasana baru saling menghormati antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Ia mengunjungi lagi dua tahun kemudian, dan mencatat "waktu yang sangat kompleks" dalam hubungan antara Washington dan Pyongyang. Dalam perjalanan tersebut, ia menyampaikan pesan lisan dari Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton sebagai duta besar tidak resmi di Amerika Serikat.

Graham menjabat sebagai penasihat atau menteri bagi presiden Amerika Serikat dan berkhotbah kepada 215 juta orang di 185 negara di seluruh dunia.

Graham bahkan mengunjungi Ratu Elizabeth II di Inggris beberapa kali, setelah pertama kali menemuinya di tahun 1955. Pada tahun 1984, ditemani oleh Duke Edinburgh, Ibu Suri, duke dan duchess Kent dan putra mereka Lord Nicholas Windsor, Ratu melihat Graham berkhotbah kepada hampir 2.000 orang di perkebunan kerajaan Sandringham.

Graham disebut berkhotbah di hadapan keluarga kerajaan, "sama seperti berkhotbah di manapun di dunia ini." Bukan tanpa kontroversi, Graham dikritik pada tahun 1993 karena berkomentar bahwa AIDS  adalah hukuman Tuhan atas dosa orang-orang.

Selama karirnya selama puluhan tahun, Graham menulis 33 buku, banyak di antaranya adalah best-seller. Otobiografinya, Just As I Am, muncul bersamaan di tiga daftar best seller teratas dalam satu minggu.

Penghargaan Graham lainnya termasuk Congressional Gold Medal, Presidential Medal of Freedom, Hadiah Yayasan Templeton untuk Kemajuan dalam Agama dan sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame.

Graham pensiun ke rumah gunungnya di Montreat, N.C., 12 tahun yang lalu, pada tahun yang sama, perang salib terakhirnya disponsori oleh 1.400 gereja regional dan 82 denominasi.

Graham dan Bell, yang meninggal pada 2007, memiliki lima anak dan 19 cucu. Putranya, Franklin Graham, kemudian mengambil alih jabatannya.

KEYWORD :

Billy Graham Penginjil Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :