Jum'at, 19/04/2024 10:31 WIB

Hyundai - Mitsubishi Tarik Mobilnya dari Pasaran China

Untuk mengurangi risiko keselamatan penumpang, produsen mobil asal Korea Selatan tersebut akan memperbaiki kendaraan jenis itu secara cuma-cuma.

Mitsubishi Motor (Jurnas.com/Noval)

Beijing - Otoritas China menyatakan, pabrik otomotif Hyundai dan Mitsubishi secara bertahap akan menarik 63.852 mobilnya dari pasaran karena dianggap mengancam keselamatan jiwa penumpang. Kesalahan terjadi pada sistem elektronik yang bisa menimbulkan korsleting.

Media setempat mengabarkan, penarikan tersebut dilakukan Hyundai khusus untuk jenis mobil SUV merek Tucson produksi 1 April 2017 hingga 25 Oktober 2017 karena gagal memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Badan Supervisi, Inspeksi, dan Karantina Kualitas Produksi (GAQSIQ) China.

Penarikan produksi tersebut akan dimulai pada Kamis (1/2). Pihak Hyundai akan memeriksa dan memperbaiki komponen yang bermasalah pada kendaraan tersebut secara cuma-cuma. Dan saat itu juga, Hyundai akan menarik 33.722 unit Tucson yang diproduksi dalam kurun waktu 1 Juni 2016 hingga 23 Agustus 2016 karena ada masalah pada transmisi kopling ganda (TCU).

Untuk mengurangi risiko keselamatan penumpang, produsen mobil asal Korea Selatan tersebut akan memperbaiki kendaraan jenis itu secara cuma-cuma.

Sementara itu, Mitsubishi Motors juga akan menarik 51.596 unit kendaraan yang beredar di daratan Tiongkok tersebut karena kegagalan pada sistem pengereman yang berpotensi mengancam keselamatan penumpang.

Mitsubishi Motors Sales (China) Co Ltd dinilai gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh GAQSIQ. Kendaraan impor merek Outlander buatan 15 November 2012 hingga 28 Januari 2016 mulai ditarik dari pasaran pada 27 April 2018, demikian Xinhua mengutip pernyataan GAQSIQ.

Pasalnya, pada rem cakram berpotensi kemasukan air sehingga dapat mengakibatkan korosi. Jika hal itu dibiarkan, maka sistem pengereman tidak akan maksimal sehingga kendaraan bisa tak terkendali saat parkir.

KEYWORD :

Pasar Mobil Hyundai Mitsubishi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :