Jum'at, 19/04/2024 16:16 WIB

Enam Fakta Tentang Kelumpuhan Tidur

Gejala kelumpuhan tidur meliputi halusinasi dan mimpi buruk. Namun, ini tidak seperti visual yang Anda lihat.

ilustrasi tidur

Jakarta - Kebanyakan orang tidak sadar akan gangguan tidur yang disebut sleep paralysis. Ini adalah kondisi yang kebanyakan kita derita setidaknya sekali dalam hidup kita, entah kita mengingatnya atau tidak. Ini merupakan kondisi medis dimana seseorang, saat bangun tidur, mengalami rasa kelumpuhan atau ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara. Hal ini juga biasanya disertai oleh halusinasi, yang membuat situasi ini jauh lebih menakutkan. Ini adalah 11 fakta yang melihat berbagai aspek kelumpuhan tidur:

Beberapa penelitian telah secara konsisten membuktikan bahwa orang-orang yang kelelahan, stres atau kurang tidur lebih cenderung mengalami kelumpuhan tidur. Orang telah lama mencoba memahami mengapa seseorang mengalami kelumpuhan tidur, namun belum ada penjelasan yang valid sejauh ini.


Tidak ada bahaya yang sebenarnya

Tidak dapat disangkal bahwa kelumpuhan tidur adalah pengalaman yang menakutkan dan mengerikan, namun tidak ada bahaya yang sebenarnya. Itu tidak menyebabkan kerusakan fisik pada tubuh. Tidak ada kematian klinis yang dilaporkan sampai sekarang. Idenya adalah menipu diri sendiri agar tidak takut kapan pun Anda mengalami hal seperti ini. Katakan pada diri sendiri bahwa itu hanya mimpi dan ini tidak nyata. Mungkin terasa seperti selamanya, tapi semakin Anda tetap positif, semakin tidak menakutkannya. Kepastian adalah kuncinya!


Anda kehilangan kendali atas tubuh Anda

Tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, bahkan jika entah bagaimana Anda sadar saat Anda berada dalam keadaan lumpuh, Anda tidak dapat membangunkan tubuh Anda. Beberapa orang hanya bisa menggerakkan jari mereka atau menggoyangkan jari-jari kaki atau otot wajah. Hal ini akhirnya membantu mereka terbangun, namun sebagian besar orang harus sabar menunggu sampai semuanya berakhir. Keadaan kelumpuhan tidur bisa berlangsung dari 20 detik sampai beberapa menit.

Periset telah berusaha menjelaskan dan memahami fenomena ini. Teks medis Persia, yang berasal dari abad ke 10, juga memiliki catatan tentang kelumpuhan tidur. Observasi pertama tentang kelumpuhan tidur dilakukan oleh seorang dokter Belanda pada tahun 1664. Dokter tersebut percaya bahwa seorang wanita berusia 50 tahun menderita `mimpi buruk` dan itu disebut demikian sampai abad ke-19. Akhirnya, namanya diganti sebagai `sleep palsy` dan kemudian `sleep paralysis`.

Ini bukan penyakit

Ketahuilah bahwa ini bukan merupakan penyakit dan 100% merupakan kejadian alami. Kelumpuhan tidur bisa terjadi pada siapa saja. Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa kebanyakan orang telah mengalami hal ini setidaknya sekali dalam hidup mereka dan mungkin tidak menyadarinya. Tingkat intensitas kelumpuhan bervariasi dari orang ke orang. Orang dewasa muda dan orang-orang dengan riwayat penyakit jiwa lebih cenderung mengalami kelumpuhan tidur.

Mimpi buruk dan halusinasi

Gejala kelumpuhan tidur meliputi halusinasi dan mimpi buruk. Namun, ini tidak seperti visual yang Anda lihat saat tidur saat mata tertutup. Halusinasi ini terjadi saat pikiran Anda waspada dan merasa terjaga. Inilah yang membuat situasi dua kali lebih menyeramkan karena kita telah dikondisikan untuk berpikir bahwa melihat dan percaya. Anda merasakan rasa kecemasan tambahan karena Anda tidak dapat menjerit atau bergerak.

Cerita Rakyat

Ada banyak cerita rakyat dan legenda dari seluruh dunia yang membicarakan kondisi ini dalam budaya yang berbeda. `Kanashibar`, di Jepang, berarti terikat dengan logam. Orang Cina tahu fenomena kelumpuhan tidur sebagai `penindasan hantu` sedangkan orang-orang di AS menghubungkannya dengan penculikan alien. Dalam budaya Afrika, mereka mengasosiasikan kelumpuhan tidur dengan `setan yang menunggangi punggung Anda` di mana setan melakukan hubungan seks dengan orang-orang dalam tidur mereka dan biasanya disebut sebagai Incubus atau Succubus.


Bagaimana hal itu terjadi

Kelumpuhan tidur terjadi pada salah satu dari dua transisi ini; Saat Anda tertidur atau terbangun. Tubuh harus masuk ke tidur REM (Rapid Eye Movement Sleep) dan harus keluar dari situ. Kelumpuhan tidur terjadi saat tubuh Anda mengalami masalah dalam membuat transisi ini. Bila terjadi saat Anda tertidur, itu dikenal sebagai kungkungan tidur `hipnagogis`. Bila terjadi saat Anda sedang dalam proses bangun tidur, itu dikenal sebagai kelumpuhan tidur `hypnopompic`

KEYWORD :

Tidur Tips Kesehatan Kelumpuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :