Eric Abidal (Foto: Marca)
Jakarta - Setelah diagnosis kanker hati pada tahun 2011, Eric Abidal berusaha untuk tetap semangat tinggi di antara rekan setimnya di Barcelona, namun ia telah mengungkapkan betapa sulitnya hal itu bagi semua orang yang terlibat.
Pemain internasional Prancis mengakui bahwa itu adalah rasa sakit paling ekstrem yang pernah dia rasakan dalam hidupnya. Beberapa rekan setimnya bahkan memintanya untuk menghindari pengiriman video, begitulah kesal mereka saat melihat penderitaan Abidal.
"Ini adalah rasa sakit yang akan kuingat seumur hidup, tak tertahankan, seperti pisau terbuka," kata Abidal. "Ketika dokter mengatakan kepada saya bahwa saya memerlukan operasi, saya merasa bahagia, ini adalah penderitaan yang tidak saya inginkan terjadi pada seseorang."
"Saya sangat kurus dan sebelum bermain, saya membuat sebuah video untuk dikirim ke pemain untuk menghibur mereka dan mengirim dukungan." Tahukah Anda apa yang Messi katakan kepada saya? Jangan mengirimkan hal seperti itu lagi karena itu menyakitkan kita," lanjutnya.
"Saya tidak melihatnya seperti itu, saya mencoba untuk mendorong mereka tapi mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka melihat saya seperti mayat dan membuat mereka kesal."
Namun, ketika beberapa pengunjung tiba di rumah sakit untuk mencoba membangkitkan semangat Abidal sendiri, dia mengaku sulit untuk dirinya sendiri.
"Ketika Thierry Henry datang menemuiku di rumah sakit, aku menangis seperti anak kecil,"katanya. "Aku tidak ingin dia melihatku seperti itu tapi aku suka dia datang menemuiku."
Abidal bergabung dalam skuad Barca pada 2007 hingga 2013, sebelum memutuskan untuk bermain bersama Monaco dan terakhir bergabung dengan Olympiakos pada 2014 silam.
Saat ini ia masih berjuang melawan penyakit kanker hati yang dideritanya sejak 2011 silam.
KEYWORD :Eric Abidal Barcelona Prancis
