Kamis, 25/04/2024 23:53 WIB

Pemuda Sukabumi Ini Kembangkan BUMDes dan Usaha Keluarga

BUMDes Kertaangsana yang bernama Darussalam, memang tengah didorong Kepala Desa untuk menggalakkan banyak usaha, baik sektor pertanian, jasa maupun perdagangan.

Yunus Yuhana Kasih (kedua dari kanan) saat dikunjungi Asdep Peningkatan IMTAK dan IPTEK Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya (tengah).

Sukabumi – Setelah menyelesaikan kuliahnya di Teknik Industri Universitas Pasundan Bandung tahun lalu, Yunus Yuhana Kasih lebih memilih berkiprah di kampung halamanya di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat. Sambil merintis dan membangun kembali usaha orang tuanya di sektor jasa kontaktor dan supplier bahan bangunan, Yunus juga menjalankan usaha berbasis sosial lewat Badan Usaha Mlik Desa (BUMDes) bersama rekan-rekannya para pemuda desa.

BUMDes Kertaangsana yang bernama Darussalam, memang tengah didorong Kepala Desa untuk menggalakkan banyak usaha, baik sektor pertanian, jasa maupun perdagangan. Yunus yang menjabat Sekretaris di BUMDes, fokus pada lini jasa penyimpanan uang hasil kerjasama dengan BNI Laku Pandai, pembinaan usaha kecil dan pertanian.

“Program BNI Laku Pandai ini kita kembangkan untuk meningkatkan budaya menabung di masyarakat. Kemudian karena desa ini banyak yang jadi TKI, dengan adanya program ini juga memudahkan proses transfer,” ujar pemuda berusia 25 tahun ini.

Program BUMDES BNI Laku Pandai yang dimulai pada 2016, mendapat respons yang baik dari warga Desa Kertangsana. Sekitar 1200 warga mengikuti program ini. Sejak mulai beroperasi, tercatat sudah ada 10 ribu transaksi BNI Laku Pandai ini sehingga BUMDes Darussalam dinobatkan sebagai BUMDes terbaik tingkat Jawa Barat versi BNI.

Selain mengembangkan BUMDes, Yunus juga sedang mengembangkan usaha keluarga lewat bendera CV. Yukas Family yang bergerak di bidang jasa kontaktor dan supplier bahan bangunan. Yukas merupakan kependekan dari namanya, Yunus Yuhana Kasih.

“Dulu bapak saya juga usaha kontraktor, tapi sudah pailit. Jadi saya termotivasi ini menghidupkan kembali usaha di sector ini secara lebih bai,” tutur Yunus, pemuda kelahiran 20 Desember 1992 ini.

Meski tinggal di desa dan mengembangkan usaha keluarga maupun membantu pengembangan BUMDes, ternyata Yunus memiliki cita-cita yang tinggi. Yaitu ingin mendirikan pabrik baja ringan di kampung halamannya. “Saya melihat pembangunan di Sukabumi sedang pesat dan akan makinm kenceng. Baja terutama baja ringan akan semakin banyak dibutuhkan. Bahan baku baja juga cukup tersedia di Sukabumi,” kata putra dari pasangan Rizal Kasih dan Dewi Sapuro ini.

Yunus merupakan satu dari 78 pemuda yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, wakil Sulawesi Selayan ini ini mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa” yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017.

“Desa-desa membutuhkan para pemuda yang berjiwa wirausaha, para pemuda teknoprenuer yang bisa mendorong perekonomian dan pemberdayaan masyarakat desa, seperti Yunus ini,” ujar Asisten Deputi Peningkatan IMTAK dan IPTEK Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya saat mengunjungi Yunus di Desa Kertaangsana, Senin (25/12).

 

KEYWORD :

pemuda teknoprenuer Yunus Yuhana Kasih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :