Kamis, 25/04/2024 16:30 WIB

Catat! Polusi Udara Pengaruhi Tingkat Kenakalan Remaja

Younan mengatakan hal ini benar bahkan setelah memperhitungkan faktor lain, seperti kualitas lingkungan, status sosial dan ekonomi, dan variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku buruk.

Ilustrasi anak-anak

Jakarta – Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas California menyebutkan bahwa remaja cenderung berperilaku buruk  seperti berbohong, mencuri, merusak, menggunakan narkoba, jika mereka tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi.

Menurut Diana Younan, peneliti dan dosen di fakultas kedokteran Keck Universitas California selatan mengatakan, polusi udara yang tinggi memiliki efek toksik pada otak mereka, sehingga anak-anak tersebut cenderung lebih mudah melakukan hal-hal buruk.

"Bahkan jika Anda tidak dapat melihatnya, itu masih mempengaruhi Anda," kata Younan. "Pasalnya Anda masih menghirupnya."

Dalam  melakukan penelitian tersebut, Younan dan rekan-rekannya mengikuti 682 anak di Los Angeles selama sembilan tahun, dimulai pada usia 9 tahun. Younan menemukan anak dengan daerah dengan tingkat polusi udara berbeda juga memiliki perilaku yang berbeda.

Tak hanya itu, Younan menemukan ada 13 perilaku melanggar aturan di antara anak-anak, termasuk berbohong, menipu, mencuri, bolos sekolah, menghancurkan properti, atau menggunakan alkohol atau narkoba, yang dipenagruhi oleh perubahan polusi udara.

Pada saat yang sama, periset menggunakan 25 pemantau kualitas udara untuk mengukur polusi udara setiap hari di California Selatan, bergantung pada model matematis untuk memperkirakan kabut asap di luar rumah setiap anak.

Para peneliti menemukan bahwa saat tingkat polusi udara merayap, demikian juga kemungkinan remaja akan mendapat nilai lebih tinggi pada skala kenakalan. Younan mengatakan hal ini benar bahkan setelah memperhitungkan faktor lain, seperti kualitas lingkungan, status sosial dan ekonomi, dan variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku buruk.

Anak-anak dari keluarga bermasalah atau tidak bahagia tampaknya lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat polusi udara yang meningkat.

"Efek buruk ini lebih kuat pada keluarga dengan hubungan orang tua dengan anak yang tidak baik, dengan orang tua dengan tingkat stres yang dirasakan lebih tinggi, dan pada keluarga dimana ibu melaporkan gejala depresi lebih banyak," katanya.

Menurut Dr. Rosalind Wright, dari Icahn School of Medicine di Gunung Sinai di New York City, para periset "melakukan pekerjaan yang masuk akal untuk membuktikan potensi masuk akal dari efek ini, dan ini benar untuk saya."

"Mereka cukup banyak menyesuaikan diri untuk status sosial ekonomi individu maupun faktor tingkat lingkungan," kata Wright. "Saya pikir itulah kekuatan dari penelitian ini."

Younan menyarankan bahwa mungkin saja polusi udara memiliki efek toksik langsung pada otak. Atau udara yang buruk bisa memicu peradangan dan respon kekebalan tubuh di bagian tubuh lain yang secara tidak langsung mempengaruhi fungsi otak.

Wright menggambarkannya seperti ini: "Sekarang Anda memiliki sup peradangan ini yang memandikan sistem organ lain, termasuk hal-hal yang bisa menembus sawar darah otak dan mempengaruhi sistem saraf pusat."

Younan tidak bisa mengatakan apakah orang dewasa juga terpengaruh oleh polusi udara.

"Masa remaja adalah masa perkembangan yang sangat penting," kata Younan. "Selama masa kritis ini, tingkah laku nakal meningkat. Saya tidak dapat mengatakan apakah polusi udara akan menghasilkan respon yang sama pada otak orang dewasa."

Para periset mencatat bahwa polusi udara telah menurun di California Selatan dalam beberapa tahun terakhir, dan tingkat kejahatan telah turun pada waktu bersamaan.

KEYWORD :

Penelitian Kenakalan Remaja Berita Unik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :