Kamis, 25/04/2024 08:47 WIB

Dari Usaha Hantaran, Nurul Kembangkan Wedding Organizer

Ia juga menggelar pelatihan membuat hamparan kepada pemuda dan masyarakat.

Nurul Maulidiya (kanan).

Kampar - Mengawali usaha membuat tempat untuk bawaan pernikahan (hantaran/parcel), Nurul Maulidiya kini sedang mengembangkan usaha Wedding Organizer. Gadis berusia 25 tahun ini ingin lebih banyak warga dan pemuda yang terlibat dalam usaha yang ia lakukan.

“Usaha hantaran dimulai sejak 2015. Sebagian keuntungannya saya sisihkan dan sejak empat bulan kemarin merintis usaha Wedding Organizer. Jadi selain hantaran kita juga menyediakan jasa makeup, dekorasi wedding, tenda, dll,”ujar Nurul yang berdomisi dan menjalankan usahanya di Jl. Sekolah, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Untuk jasa membuat tempat hantaran yang umumnya berbentuk kotak dihias dan didekorasi mirip kemasan parcel, Nurul menentukan tarif Rp50ribu perkotak. Sementara untuk Wedding Organizer yang kini ia kembangkan, mengunakan sistem paket. Dengan tarif antara 15juta sampai R25juta.

Nurul berharap, dengan mengembangkan usahanya, semakin banyak warga dan pemuda yang diberdayakan. “Selain untuk buat hantaran, warga dan pemuda juga bisa membuat souvenir- souvenir wedding,” tutur dara lulusan S1 dan S2 Bahasa Inggris UIN Sultan Syraif Kasim Pekanbaru ini.

Dalam mengembangkan usahanya, Nurul telah menjalin kerjasama dengan sesama wedding organizer. Juga bersatu tergabung dengan organisasi gabungan UMKM untuk kerjasama dalam pemasaran produk. Ia juga menggelar pelatihan membuat hamparan kepada pemuda dan masyarakat.

Pemudi kelahiran 7 November 1992 ini mengaku mendapatkan dukungan dari Dispora setempat juga pemerintah desa. “Dispora memberikan pelatihan, sementara pemerintahan Desa juga memberikan bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha,” tambah Nurul yang didatangi Tim Kemenpora yang melakukan monitoring dan Evaluasi dalam rangka mengapresiasi karya inovatif pemuda sekaligus pemetaan potensi pemuda Tahun 2017, belum lama ini.

Nurul merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, ia mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa”  yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017.

“Program pelatihan Kemenpora harus dilanjutkan karena dapat meningkatkan dan memotivasi pemuda dalam pengembangan desa dan berwirausaha,” tutur Nurul.

KEYWORD :

Nurul Maulidiya hantaran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :