Jum'at, 19/04/2024 18:13 WIB

WHO Ingatkan Dampak Dementia Global

Mengingat biaya global tahunan saat ini untuk menangani dementia sudah diperkirakan berjumlah 818 miliar dolar AS, setara dengan lebihdari satu persen GDP global.

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

Jenewa -  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan, dengan jumlah  penduduk global bertambah usia, maka  jumlah orang yang hidup dengan dementia diperkirakan berlipat tiga sampai 2050. dan ini akan berdampak merusak pembangunan sosial dan ekonomi.

Dementia, adalah istilah umum buat beberapa penyakit yang kebanyakan berkembang yang dipengaruhi ingatan, kemampuan kognitif lain dan prilaku serta sangat mencampuri kemampuan seseorang untuk mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-harinya.

Di antara penyakit tersebut, Alzheimer`s adalah jenis dementia yang paling umum dan berjumlah 60 sampai 70 persen kasus. Jenis lain yang umum ialah dementia vaskular dan bentuk campurang.

Badan kesehatan PBB itu memperkirakan seluruh penduduk yang terpengaruh oleh dementia dapat berlipat tiga dari 50 juta jadi 152 juta sampai 2050, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

Mengingat biaya global tahunan saat ini untuk menangani dementia sudah diperkirakan berjumlah 818 miliar dolar AS, setara dengan lebihdari satu persen GDP global, diperkirakan sampai 2030, bianya mencapai lebih dari dua kali lipat jadi dua triliun dolar AS.

Jumlah tersebut sangat merusak pembangunan sosial dan ekonomi dan mengalahkan layanan sosial serta kesehatan, termasuk sistem perawatan jangka-panjang.

"Hampir sepuluh juta orang terserang dementia setiap tahun, enam juta di antara mereka di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah," kaa Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

WHO juga mendesak dilancarkannya penelitian yang cepat dan diditngkatkan mengenai dementia, bukan hanya untuk menemukan obat buat dementia, tapi juga dalam bidang pencegahan, pengurangan resiko, diagnosis, perawatan dan pengobatan.

KEYWORD :

WHO Dementia PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :