Sabtu, 20/04/2024 01:29 WIB

Perempuan Dituntut Jadi Juru Damai di Tengah Keluarga

Tidak selamanya ibu rumah tangga mengambil peran minor dalam keluarga.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise

Jakarta – Tidak selamanya ibu rumah tangga mengambil peran minor dalam keluarga. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise, perempuan justru punya tugas penting sebagai pembawa pesan-pesan perdamaian atau juru damai (peace maker).

“Peran perempuan masih luput di tengah konflik internal. Padahal keberadaan perempuan sangat penting sebagai pembawa pesan-pesan perdamaian. Karena itu, saya mengajak seluruh ibu rumah tangga, agar kita semua bangkit untuk menjadi peace maker di dalam keluarga kita masing-masing,” kata Menteri Yohana dalam Simposium Nasional: Peran Ibu dan Ulama Perempuan sebagai Pencipta dan Penggerak Perdamaian dalam Keluarga dan Masyarakat, Senin (4/12) di Jakarta.

Keunggulan perempuan sebagai penengah konflik dan pembawa pesan perdamaian, bukan saja hanya sebatas ruang lingkup keluarga. Dalam cakupan yang lebih luas, peran perempuan juga diandalkan dalam menengahi konflik-konflik internasional.

Menteri Yohana mencontohkan, aktivis perempuan asal Aceh Suraiya Kamaruzzaman yang berani berbicara kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2000 silam, terkait konflik di Aceh.

“Misi diplomasi seperti ini relatif lebih berhasil. Karena tidak seluruh konflik sosial dapat diselesaikan oleh laki-laki. Ini contohnya,” lanjut Menteri PPPA.

Yohana menambahkan semangat peace maker itulah juga dia tularkan kepada ibu negara (First Lady) Afganistan, Rula Ghani saat Yohana berkunjung ke negara tersebut Mei silam.

Dan kali ini, dalam sebuah kunjungan balasan Rula Ghani sudah berada di Indonesia untuk belajar mengelola pemerintahan di atas beragam perbedaan suku, agama, dan agama.

“First Lady (Rula Ghani, Red) sangat berminat sekali untuk mempelajari Pancasila. Dia ingin lebih dekat lagi dengan Indonesia, supaya bisa terjadi perdamaian di Afganistan,” katanya.

“Saya berharap perempuan Afganistan nantinya menjadi mediator dan juru damai dalam konflik internal dan internasional,” sambungnya.

KEYWORD :

Kementerian PPPA Yohana Yembise Perempuan dan Anak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :