Sabtu, 20/04/2024 02:30 WIB

Jumlah Muslim di Eropa Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat

Meskipun migrasi Muslim ke Benua Biru tersebut berhenti, populasi tetap akan bertambah.

Ilustrasi Muslim Eropa (Foto: via MWN)

London - Penelitian terbaru Pew Research Center mengungkapkan, jumlah populasi Muslim di Eropa diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipast pada 2050 mendatang. Meskipun migrasi Muslim ke Benua Biru tersebut berhenti, populasi tetap akan bertambah.

Dengan menggunakan jumlah perkiraan Muslim pada pertengahan 2016 sebesar 25,8 juta jiwa sebagai acuan dasar, laporan tersebut membuat tiga model skenario untuk memetakan jumlah Muslim yang akan tinggal di Eropa pada 2050 nanti. Dengan setiap skenario mengansumsikan tingkat migrasi yang berbeda.

Pada skenario `migrasi nol`, diperkirakan jumlah populasi Muslim akan berada di angka 7,4 persen atau 30 juta jiwa pada 2050. Jumlah ini lebih tinggi dari pada 4,9 persen pada tahun lalu. Periset menyimpulkan demikian karena usia umat Islam di Eropa, rata-rata 13 tahun lebih muda dari penduduk Eropa lainnya. Juga, Muslim memiliki tingkat kelahiran yang tinggi.

Dikutip dari The Independent, pada `migrasi menengah` jumlah populasi Muslim diperkirakan naik hingga 58,8 juta, menyumbang 11,2 persen populasi Eropa. Skenario ini dimotivasi oleh pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan keluarga.

Sementara dalam skenario `migrasi tinggi`, penelitian ini menyimpulkan bahwa populasi Muslim akan meninggkat hingga 75 juta jiwa, atau meningkat 14 persen dari pertengahan abad ini.

"Namun jumlahnya masih lebih kecil ketimbang populasi orang Kristen dan Ateis di Eropa," demikian kesimpulan penelitian tersebut.

Migrasi Muslim di Eropa menjadi perbincangan paling sensitif, sejak masuknya pengungsi sepanjang periode 2015 hingga 2016. Beberapa negara bahkan menyerukan aksi balik, dengan mengampanyekan pesan anti-Islam, sebab kekhawatiran yang berujung Islamophobia.

Dalam skenario `migrasi tinggi`, populasi Muslim di Jerman dan Swedia akan mengalami peningkatan yang signifikan, lantaran kedua negara tersebut brsedia menampung para pengungsi dalam jumlah besar selama masa krisis. Tahun lalu jumlahnya 6 persen dari populasi, dan akan meningkat sampai 20 persen pada 2050.

Sementara Muslim Swedia tahun lalu mencapai 8 persen, dan diperkirakan akan meningkat hingga 31 persen dalam skenario yang sama dengan Jerman.

KEYWORD :

Unik Muslim Eropa Islamophobia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :