Kamis, 25/04/2024 15:38 WIB

Siswi SMU Ini Mendaur Ulang Kertas Bekas Menjadi Tisu

Chensie menarik kesimpulan bahawa tidak sulit mendaur ulang kertas bekas menjadi tisu yang lebih bernilai.

Chensie Sharon Angkasa (kedua dari kiri)

Manado - Banyaknya kertas bekas di sekolah, membuat Chensie Sharon Angkasa terdorong untuk meneliti proses daur ulang kertas bekas menjadi produk yang lebih bernilai. Siswi kelas 3 SMA 9 Binsus Kota Manado ini pun menjadikan daur ulang kertas menjadi tisu sebagai obyek praktik ujicoba yang ditugaskan sekolah. Percobaan dalam untuk menjadikan kertas bekas lebih bernilai itu, akhirnya berhasil.

Dari hasil penelitiannya itu, Chensie menarik kesimpulan bahawa tidak sulit mendaur ulang kertas bekas menjadi tisu yang lebih bernilai. Namun karena sedang fokus pada ujian akhir sekolah, Chensie belum berfikir apakah akan menjadikan daur ulang kertas ini sebagai usaha atau tidak. 

“Saat ini saya terus memberitahukan hasil penelitian ini kepada adik kelas dan mencoba mensosialisasikan ke tetangga barangkali ada yang berminat menekuni usaha itu,” ujar Chensie, belum lama ini.

SMA 9 Binsus Kota Manado memang merupakan sekolah yang dikenal dihuni oleh para siswa dengan IQ tinggi. Wajar jika ujicoba praktik siswanya juga dilakukan secara serius dan berbobot.

Saat melakukan ujicoba daur ulang limbah, Chensie  menggunakan peralatan sederhana yang bisa digunakan untuk membuat kertas, milik kenalan gurunya. Ternyata ujicobanya berhasil dan tisu yang dihasilkan juga putih. “Tisu hasil ujicobanya di bagikan ke tetangga dan digunakan di sekolah,” tuturnya.

Chensie  merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, ia mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa”  yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017.

Para pemuda yang direkrut dalam pelatihan yang digelar Asisten Deputi Bidang Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda Kemenpora itu, sebagian besar berasal dari beberapa titik pada 40 desa percontohan dan 14 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

KEYWORD :

Pemuda Teknopreneur Chensie Sharon Angkasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :