Sundari | Sabtu, 21/10/2017 15:16 WIB
Suporter Madura United sedang memberikan dukungan kepada timnya.
Pamekasan - Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi kepada klub dan manajemen sepak bola Madura United FC terkait kericuhan saat klub itu menjamu Pusamania Borneo FC di Stadion Gelora -Ratu Pamelingan, Pamekasan pada 13 Oktober lalu.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel)
Madura United FC, Moh Alwi mengatakan klub berjuluk "Laskar Sape Kerrap" itu disanksi tidak boleh bermain kandang di Pulau Madura dalam sisa laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2017, dengan tanpa penonton.
"Sanksi atas
Madura United ini sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Komisi Disiplin
PSSI beberapa hari lalu," katanya.
Madura United oleh
PSSI dinilai telah melakukan pelanggaran saat pertandingan berlangsung hingga terjadi aksi kekerasan pada wasit asing yang memimpin pertandingan itu. "Ada dua stadion yang akan kami gunakan pada laga usiran, yakni Stadion Delta Sidoarjo dan Stadion Jember Sport Garden (SJSG)," katanya.
Alwi mengatakan, saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pengelola kedua stadion itu untuk mengetahui stadion yang lebih memungkinkan untuk digunakan
Madura United FC.
Dan bagi
Madura United, laga usiran kali ini merupakan kali kedua, selama klub asal Pulau Garam Madura tersebut mengikuti kompetisi. Pertama, terjadi saat turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) Grup A 2016.
Kala itu, ujar Alwi,
Madura United diusir dari Madura dan terpaksa menggelar pertandingan di Stadion Delta Sidoarjo."Yang pasti, kami selalu akan berusaha agar pertandingan bisa terlaksana dengan baik di sisa kompetisi ini," ujar Alwi.
Sanksi Komdis
PSSI juga merembet pada jadwal pertandingan
Madura United. Khususnya, melawan Bhayangkara FC. Sebab, dengan sanksi itu, pertandingan melawan Bhayangkara dipastikan diundur, yakni pada 8 November 2017.
Semula, pertandingan melawan Bhayangkara digelar, 23 Oktober. Sementara, saat menjamu Barito Putera tetap pada jadwal semula yaitu tanggal 5 November 2017. (ANT)
KEYWORD :
Madura United PSSI Sanksi Sepakbola