Kamis, 25/04/2024 08:45 WIB

Internasional

Pembantaian Las Vegas, Saham Perusahaan Senjata Meroket

Saham produsen senjata melonjak naik pada Senin menyusul penembakan di Las Vegas yang menelan korban 59 orang dan 525 lainnya cedera

Ilustrasi penjual senjata (Foto: Reuters)

Jakarta - Saham produsen senjata melonjak naik pada Senin menyusul penembakan di Las Vegas yang menelan korban 59 orang dan mencederai 525 lainnya. Insiden digambarkan sebagai pembataian massal yang paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Merek Luar Amerika (sebelumnya Smith & Wesson) dan Sturm Ruger melonjak hampir empat persen. Harga saham produsen senjata cenderung naik setelah penembakan serupa di masa lalu.

Para ahli mengatakan saham senapan cenderung melejit karena para pedagang bertaruh untuk melakukan penjualan senjata di tengah peraturan ketat dan kebutuhan konsumen yang meningkat setelah insiden mengerikan tersebut

Setelah penembakan di Orlando dan San Bernardino, "Anda melihat lonjakan penjualan senjata api dua sampai tiga bulan," Rommel Dionisio, managing director Aegis Capital mengatakan kepada CNBC.

Meskipun ada perubahan undang-undang kepemilikan senjata nasional, namun tampaknya tidak mungkin terjadi, "Anda bisa melihat negara-negara melewati undang-undang kontrol senjata yang lebih ketat," tambahnya.

Dalam laporan tahunannya, American Outdoor Brands mengatakan kepada beberapa investor  spekulasi seputar pengendalian senjata meningkat di tingkat federal, negara bagian, dan lokal, namun ancaman terorisme dan kejahatan lainnya bisa mempengaruhi pembelian senjata

Menurut beberapa produsen dan database FBI, penjualan senjata telah menurun sejak Donald Trump menang November lalu. Penjualan senjata meroket naik menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun lalu karena prediks kemenangan Demokrat akan meningkatkan pembatasan pembelian.

Saham di American Outdoor Brands telah jatuh 46 persen sejak pemilihan melalui penutupan pasar Jumat, sementara Sturm Ruger turun 19 persen, demekian, RT (3/10).

KEYWORD :

Las Vegas Amerika Serikat Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :