Sabtu, 20/04/2024 12:58 WIB

Facebook Siapkan Standar Baru Terkait Iklan Politik

Facebook juga akan menuntut pengiklan politik untuk mengungkapkan siapa yang membayar iklan tersebut.

Pendiri Sosial media Facebook, Mark Zuckerberg (Foto: Aljazeerah)

San Fransisco - Pemilik Facebook, Mark Zulkerberg menyatakan, untuk pertama kalinya akan memungkinkan siapa saja melihat iklan politik yang ditampilkan tanpa peduli siapa yang ditargetkan.

Dan Facebook juga akan menuntut pengiklan politik untuk mengungkapkan siapa yang membayar iklan tersebut. Ini menyangkut  persyaratan yang menurut undang-undang AS berlaku untuk iklan politik di televisi, namun tidak di media sosial.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak lainnya untuk menciptakan standar baru untuk transparansi dalam iklan politik dalam jaringan," ujar Zuckerberg.

Zuckerberg melalui siaran langsung di Facebook dari kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California mengatakan perubahan tersebut akan membantu mengatasi kekhawatiran pemerintah Amerika Serikat,  termasuk Rusia menggunakan iklan Facebook untuk ikut campur dalam pemilihan negara lain.

Awal bulan ini, Facebook mengatakan tinjauan internal telah menunjukkan bahwa operasi yang berbasis di Rusia menghabiskan 100 ribu dolar AS untuk 3.000 iklan Facebook yang mempromosikan pesan yang memecah belah di bulan-bulan sebelum dan sesudah pemilihan presiden AS tahun lalu.

Facebook awalnya menolak untuk menyerahkan rincian iklan ke Kongres. kemudian, penyelidik kongres AS dan penasihat khusus Robert Mueller memeriksa dugaan campur tangan pemilihan Rusia, yang dibantah oleh Moskow.

Selain Facebook, penyidik juga tertarik untuk menyelidiki dengan perusahaan lain. Perwakilan Twitter dijadwalkan bertemu minggu depan dengan staf dari Komite Intelijen Senat sehubungan dengan penyelidikan ke dalam pemilihan presiden 2016. (Reuters/Ant)

KEYWORD :

Facebook Mark Zulkerberg




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :