Kamis, 25/04/2024 10:45 WIB

Internasional

Pemimpin Catalonia Tuding Spanyol Halangi Referendum

Carles Puigdemont menyebut tindakan yang dilakukan pemerintah Spanyol merupakan upaya untuk menghalang-halangi kemerdekaan referendum

Pemimpin Catalonia Carles Puidgemont

Madrid – Pada Rabu (20/9), pemerintah Spanyol mengumumkan keadaan darurat di Catalonia. Pengumuman tersebut disertai dengan penangkapan 13 pejabat Catalonia yang dilakukan aparat kepolisian Spanyol.

Menanggapi hal ini, Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont menyebut tindakan yang dilakukan pemerintah Spanyol merupakan upaya untuk menghalang-halangi kemerdekaan referendum terjadi secara ilegal.

Sementara dilansir dari AFP, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy meminta massa demo tetap tenang. Penahanan 13 pejabat Catalonia menurut Rajoy merupakan konsekuensi yang telah ditetapkan, bahwa pejabat yang membantu referendum akan menghadapi tuntutan pidana.

Di saat yang sama, Rajoy juga menuding pemimpin separatis Catalonia telah melakukan pelanggaran hukum serta melawan konstitusi Spanyol.

“Segera kembali seperti sedia kala dan akal sehat, sebab referendum tidak dapatr dilakukan,” kata Rajoy sebelumnya.

Ketegangan antara Madrid dan Catalonia semakin meningkat, usai pemimpin Catalonia mengumumkan referendum pada 1 Oktober nanti. Sedangkan Madrid di sisi lain melarang terjadinya referendum, dan menganggap upaya tersebut tidak konstitusional.

Segala upaya dilakukan Madrid agar referendum tidak terjadi. Di antaranya mengancam walikota setempat agar tidak memfasilitasi pemungutan suara. Pemerintah juga menyita barang-barang yang dicurigai akan digunakan sebagai tempat pemungutan suara.

KEYWORD :

Spanyol Madrid Catalonia Referendum




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :