Kamis, 18/04/2024 19:19 WIB

Oke, Aku Tidak Akan Berkata "Oke" Lagi

Berkata “oke”, sebaiknya, tidak perlu kamu lakukan untuk menghindari kondisi berikut

Ilustrasi oke

Jakarta – “Oke” mungkin istilah yang pertama kali diajarkan oleh orang tua saat anak masih berusia balita. Tujuannya, let’s say melatih anak merespon apa yang dikatakan oleh lawan bicara, meskipun kerap kali si kecil akhirnya akan berkata “oke”, tanpa tahu maksud pembicaraan.

Nah, kebiasaan ini ternyata tidak selalu berdampak baik jika dipraktikkan terus-menerus. Dikutip dari Life Hack, berkata “oke”, sebaiknya, tidak perlu kamu lakukan untuk menghindari kondisi berikut:

Bagaimana? Oke! (biasa saja, Red)

Jangan berpikir kata “oke” akan menyelesaikan masalah, atau merasa kamu tidak harus dibebani oleh pertanyaan lanjutan. “Oke” kadang ditangkap sebagai sesuatu yang biasa saja, atau tidak spesial. Artinya, jika suatu keadaan menuntut kamu memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap suatu hal, berikanlah tanggapan yang lebih detail. Misal, “oke itu keren, tapi… bla.. bla,.”

Berkata “Oke” akan membuatmu berhenti berpikir

Mengapa? Yups, karena segalanya sudah oke, kamu akan mencukupkan pikiranmu untuk mencari ide lain yang lebih menarik.

Kamu akan terkesan membosankan

Percakapan dua arah membutuhkan inisiatif untuk menemukan topik yang lebih menarik bukan? Well, saat kamu hanya berkata “oke”, lawan bicara akan menduga kamu sedang tidak tertarik dengan topik yang mereka bicarakan.

Apakah mereka butuh “oke”? Belum tentu

Di kantor, sekolah, atau kampus terkadang teman memintamu melihat sebuah hasil kerja mereka. Artinya, mereka butuh tanggapan, saran, dan kritik darimu, yang akan menyempurnakan karya atau hasil pekerjaan mereka. Nah, bila kamu hanya berkata “oke”, masukan apa yang bisa diterima oleh temanmu?

KEYWORD :

Unik Gaya hidup Psikologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :