Menteri ESDM Ignasius Jonan
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, tarif dasar listrik (TDL) perumahan sebisa mungkin akan diupayakan turun tiap tiga bulan. Menyadari hal tersebut tidak mudah direalisasikan, ia meminta waktu paling tidak sampai 2020 tarif listrik diupayakan mengalami penurunan biaya.
"listrik/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Tarif listrik pelan-pelan dua tahun ke depan akan turun. Ingat, tapi pelan-pelan `lho ya`, paling tidak turunnya 5 persen," kata Jonan kepada wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/7).
Menteri ESDM juga menegaskan bahwa TDL tidak akan naik mulai 1 Juli 2017 hingga 31 Desember 2017. Caranya dengan melakukan efisiensi ditubuh PLN. "Kami akan coba sebisa mungkin, untuk industri kami perlukan daya saing yang luar biasa, dan Presiden meminta efisiensi supaya tidak ada tarif penyesuaian," tandasnya.
Ia pun meminta PLN untuk mengoperasikan usaha dengan seefisien mungkin. "Caranya bagaimana? ya harus efisiensi usaha dari PLN, agar tarif bisa berangsur turun. Masih banyak lho, orang bisa membeli listrik tapi tidak tersedia listrik, atau sebaliknya," katanya.
Penghematan subsidi listrik yang tengah dilakukan, menurutnya, merupakan salah satu cara untuk memperluas ketersediaan listrik di polosok yang belum teraliri. Pengalihan biaya subsidi tidak sepenuhnya digunakan untuk infrastruktur penunjang listrik tapi juga untuk membangun jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Tujuan dari efisiensi tersebut, selain ketersediaan listrik dalam program 35 ribu MW mampu memenuhi kebutuhan listrik yang ada, namun harga yang ditawarkan juga memenuhi harapan dari masyarakat selaku konsumen listrik. Akhir yang dicapai adalah listrik selalu tersedia dengan harga yang semakin menurun.
"Untuk 2018, mudah-mudahan juga bisa dilakukan efisiensi yang sama atau lebih lagi sehingga tidak mengalami penyesuaian tarif lagi," kata dia. Ant
Tarif listrik listrik
