Kamis, 25/04/2024 20:59 WIB

INTERNASIONAL

Pemerintah Suriah Bantah Gunakan Senjata Kimia

Pemerintah pada Sabtu (010/07) membantah tudingan yang dilontarkan oleh badan pengawas senjata kimia internasional yang menyatakan bahwa pihaknya telah menggunakan senjata kimia 

Ilustrasi

Jakarta - Pemerintah pada Sabtu (010/07) membantah tudingan yang dilontarkan oleh badan pengawas senjata kimia internasional, yang menyatakan bahwa pihaknya telah menggunakan senjata kimia pada serangan di Suriah Utara pada April lalu.

Menurut keterangan yang dihimpun Reuters, negara-negara barat termasuk Amerika menuding Suriah melakukan serangan di kota Khan Sheikhoun yang menewaskan puluhan orang. AS mengklaim, serangan tersebut mendorong AS melakukan serangan rudal ke sebuah pangkalan udara Suriah.

Dalam sebuah pernyataan yang dilontarkan kementerian luar negeri Suriah, tim pencari fakta mendasarkan tuduhannya pada kesaksian yang ditawarkan oleh teroris Turki, yang notabenenya adalah pendukung utama oposisi pemerintahan Bashar al-Assad.

Laporan itu disimpulkan setelah mewawancarai saksi, dan memerikasa beberapa sampel. OPCW menyimpulkan bahwa sejumlah besar orang, beberapa diantaranya meninggal karena paparan zat sarin atau zat yang mirip dengan sarin.

Rusia menggambarkan laporan tersebut tidak jelas dan bias. Serangan yang terjadi pada 4 Arpil di kota Khan Sheikoun adalah serangan yang paling memataikan dalam perang sipil Suriah, dalam tiga tahun terkahir.

Badan intelejen barat banyak yang menyalahkan pemerintahan Assad, meski pejabat Suriah berulang kali membantah penggunaan senjata kimia, yang dilarang dalam konflik yang terjadi di negaranya.

Investigasi gabungan antara, OPCW dan tim dari PBB telah menyatakan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas tiga serangan gas klorin yang terjadi pada 2014 dan 2015 lalu, dan bahwa pasukan ISIS menggunakan gas mustard.

Suriah sebelumnya telah bergabung dalam konvensi senjata kimia yang diadakan di bawah Rudia dan AS, dan menghasilkan kesepakatan yang mencegah terjadinya intervensi militer di bawah pemerintahan Barack Obama.

Amerika Serikat telah memberikan peringatan pada pemerintahan Suriah, untuk tidak menggunakan senjata kimia. Sekutu utama Suriah, yakni Rusia telah memperingatkan bahwa pihaknya akan menanggapi secara proporsional jika AS berani melakukan tindakan pre-emptive terhadap pasukan Suriah, setelah pada Senin kemarin, Washington menyataan bahwa militer Suriah telah bersiap melakukan serangan senjata kimia.

KEYWORD :

Suriah Amerika Serikat Senjata Kimia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :