Jum'at, 26/04/2024 03:11 WIB

Polri Siapkan Rekayasa Lalin Arus Balik Lebaran

Sejumlah titik jalan diprediksi akan terjadi kepadatan kendaraan dan menimbulkan kemacetan. Di antaranya, kawasan Nagreg, tol Cikampek dan sejumlah pintu Tol.

Kepolisian bermotor

Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memprediksi puncak arus balik Lebaran 2017 akan mulai terjadi pada 30 Juni sampai dengan 2 Juli 2017. Pengguna kendaraan diimbau mematuhi aturan dan arahan petugas kepolisian agar kemacetan tak mengurai terlalu parah.

"Diharapkan partisipasi pemakai jalan mau menurut dan mematuhi aturan yang disampaikan rekan lapangan. Karena kepatuhan itu modal untuk kelancaran lalu lintas," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Jakarta, Sabtu (29/6/2017).

Sejumlah titik jalan diprediksi akan terjadi kepadatan kendaraan dan menimbulkan kemacetan. Di antaranya, kawasan Nagreg, tol Cikampek dan sejumlah pintu Tol, seperti di Cikarang Utama.

"Prediksi (macet) di KM 66 pertemuan Cipali dan Purbalenyi. Kita sarankan pemakai jalan yg akan masuk res area, jika rest area sudah ditutup jangan berhenti. Jangan menumpuk di pinggir jalan. Karena mengganggu lalin. Kemudian dari Nagreg itu menjadi titik rawan," terang dia.

Hal tak jauh berbeda juga disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Royke Lumowa‎. Ia mengatakan ada titik krusial yang menjadi perhatian pihaknya. Menurut Royke, pihaknya sudah mempuyai strategi untuk mengatasi kemacetan di titik krusial.

"Titik krusial untuk diantisipasi adalah Grinsing, Brexit, Palimanan, Dawuan, gerbang tol Cikarut, serta rest area sepanjang tol Cikampek di km 62,52 dan 42," terang ‎Royke.

Untuk mengantisipasi adanya kemacetan di titik tersebut, kata Royke, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas. Diharapkan rekayasa itu dapat mengular kemacetan.

"Mengatasi kemacetan dengan contra flow, buka tutup rest area atau menutup rest area apabila memang diperlukan," tutur dia.

Untuk mengantisipasi kemcetan di pintu tol, lanjut Royke, akan diberlakukan pelayanan jumput bola. Hal itu dilakukan untuk mempercepat transaksi pembayaran di pintu tol.

Royke berharap para pengguna tol mempersiapkan uang pas atau dapat menggunakan e-tol. "Sehingga transaksi menjadi cepat sehingga arus lalu lintas menjadi lancar," ucap dia.

Tak hanya itu, kata Royke, pihaknya juga telah mengantisipasi dan menyiapakan starategi khusus terkait telah diperbolehkanya kendaraan berat yakni truk melintas di jalur tol pada Jumat 30 Juni 2017.

"Dilaksanakan diskresi kepolisian seperti menempatkan kendaraan angkutan barang (truk) pada kantong parkir sampai situasi memukinkan," imbuh dia.

Strategi itu akan dilakukan jika situasi di jalan tol sudah tidak memungkinya. Misalnya sudah banyak truk di jalan tol dan keberadaan mereka mengangu para pemudik. "Itu dilakukan apabila situasi di lapangan sudah tidak memungkinkan," kata dia.

Disisi lain, Royke juga berharap agar pengusaha dan eksportir dan importir memberikan toleransinya kepada pemudik untuk leluasa balik ke Jakarta. Diharapkan para pengusaha tak mengoprasikan dahulu armadanya hingga arus balik telah selesai pada Senin 3 Juli 2017.

"‎Itu demi kelancaran karena kurang lebih 1.5 juta kendaraan akan kembali dari mudik Lebaran," tandas Royke.

Terpisah, Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengakui peningkatan arus balik telah mulai meningkat sejak hari ini. Peningkatan misalnya terjadi di GT Cikarang Utama.

"Data kami shift 3 dari pukul 21.00 - 05.00 WIB, sudah 35.985 kendaraan yang melintas di GT Cikarang Utama," ujar Heru.

Total kendaraan yang melintasi GT Cikarut ke arah Cikampek mencapai 15.524 lebih sedikit dibanding lalu lintas normal 30.460. Sementara dari arah Jakarta menuju Cikampek sudah mulai lengang.

Selain di GT Cikarang Utama, GT Cileunyi juga mengalami peningkatan lalin menuju ke arah Jakarta mencapai 43.005 kendaraan.  Dalam kondisi normal hanya 29.343 kendaraan. "Meningkat terhadap normal sebesar 46,56%," ucap Heru.

KEYWORD :

Jalur Mudik Arus Balik Lebaran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :