Sabtu, 20/04/2024 15:06 WIB

INTERNASIONAL

Donald Trump Tak Ingin Orang Miskin Jalankan Ekonomi AS

Trump, pengusaha miliarder asal New York, menunjuk mantan presiden Goldman Sachs Gary Cohn sebagai penasihat ekonomi utama, dan investor miliarder Wilbur Ross sebagai Sekretaris Perdagangan.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: Reuters)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump  tidak ingin orang miskin menjalankan ekonomi AS dan membela keputusannya untuk menunjuk orang-orang kaya ke kabinetnya.

Berbicara di depan para pendukungnya di Iowa pada Rabu (21/6), Trump mengatakan "Seseorang mengatakan mengapa Anda menunjuk orang kaya untuk bertanggung jawab atas ekonomi? Saya katakan, karena itulah jenis pemikiran yang dinginkan," jelas Trump dilansir Aljazeera pada Kamis (22/6)

"Saya mencintai semua orang, kaya atau pun miskin, tapi dalam posisi tertentu, saya tidak menginginkan orang miskin. Apakah itu masuk akal?"

Trump, pengusaha miliarder asal New York, menunjuk mantan presiden Goldman Sachs Gary Cohn sebagai penasihat ekonomi utama, dan investor miliarder Wilbur Ross sebagai Sekretaris Perdagangan adalah keputusan brilian

Ia menjelaskan, Cohn dan Ross harus penuh pertimbangan menerima pekerjaan ini dan keluar dari bayaran besar ke yang lebih rendah" Cohn menjabat sebagai Presiden dan COO Goldman Sachs selama krisis keuangan tahun 2008 ketika risiko finansial oleh bank investasi kehilangan USD1,2 miliar dari uang kliennya.

"Tentu saja, kami menyesal bahwa kami tidak melakukan banyak hal dengan lebih baik," katanya kepada Kongres pada 2010.Pada tahun itu, Goldman setuju membayar USD550 juta untuk menyelesaikan tuntutan penipuan sipil oleh SEC yang menyesatkan pembeli sekuritas terkait hipotek.

Cohn hanyalah salah satu dari sejumlah mantan eksekutif Goldman yang  bergabung dengan administrasi Trump. Penasihat Gedung Putih Steve Bannon dan sekretaris Treasury Steven Mnuchin keduanya bekerja untuk institusi keuangan tersebut.

Sementara itu, Wilbur Ross, mantan bankir investasi di Rothschild & Co., membantu Trump menghindari kebangkrutan pada awal 1990an dan menyelamatkan hotel kasino Taj Mahalnya dari keruntuhan.

Ross membantu pemegang obligasi bernegosiasi dengan Trump, di mana kesepakatan akhir mengurangi kepemilikan saham Trump di Taj namun membuatnya bertanggung jawab. Menurut penulis Hilary Rosenberg, pemegang obligasi tidak senang saat Ross mempresentasikan rencananya.

Pendukung Trump secara terbuka menyambut baik kenyataan bahwa  seorang pengusaha dan bukan politisi yang terikat pada kelompok kepentingan khusus. Tapi kata kunci kekayaan menyebabkan tuduhan bahwa Trump mungkin masih memiliki bisnis yang membiarkan pintu terbuka untuk konflik kepentingan.

KEYWORD :

Trump Ekonomi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :