Sabtu, 20/04/2024 19:46 WIB

Cak Imin Harapkan NU dan Muhamadiyah Bertemu Sikapi FDS

Cak Imin menyatakan NU dan Muhamadiyah harus tetaap menjadi pemersatu umat Islam.

Muhaimin Iskandar

Jakarta - Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar mengharapkan dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah bertemu untuk membicarakan langkah terbaik menyikapi kebijakan Full Day School (FDS) yang diterbitkan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi. Pria yang biasa dipanggil Cak Imin tersebut khawatir perbedaan pendapat dari kedua pihak terkait FDS justru memicu ketegangan yang berujung perpecahan dalam umat Islam.

"Saya sedang mengusulkan supaya Muhamadiyah dan NU melakukan pertemuan khusus," ujar cak Imin usai menggelar pasar murah untuk masyarakat di kantor DPC NU Kabupaten Bogor, Rabu (21/6/2017).

Cak Imin menyampaikan NU dan Muhamadiyah memiliki peran penting bagi tejaganya persatuan umat Islam di Indonesia. Karena itu, ia menekankan adanya dialog.

"Melakukan pembicaraan khusus, sehingga simpang siur tentang full day school tidak menjadi pemecah umat Islam. Kita duduk bersama untuk mencari titik temu NU dan Muhamadiyah harus jadi pemersatu umat Islam," kata Cak Imin.

Cak Imin menilai perbedaan sikap antara NU dan Muhamadiyah sama-sama memiliki alasan. Menurutnya, disatu sisi NU menolak keras karena menganggap kebijakan full day school akan mengganggu sistem sekolah madrasah yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

"Karena selama ini pendidikan pengajaran agama sudah ditangani oleh NU dengan baik dengan adanya Madrasah. Sehingga dengan adanya full day school itu akan mengganggu, dengan guru agama yang terbatas, dengan ilmu agama yang terbatas," ungkapnya.

Dilain pihak, lanjutnya, Muhamadiyah bersikap mendukung karena kebijakan tersebut dinilai menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat perkotaan dengan mayoritas pola pendidikannya selain pesantren.

"Sementara Muhamadiyah setuju (FDS) karena ini dianggap solusi bagi masyarakat perkotaan yang tidak banyak pesatren," ungkapnya.

Cak Imin menekankan agar bertemunya NU dan Muhamadiyah bahas FDS dapat diinisiasi dari kedua belah pihak.

"NU dan Muhamadiyah harus duduk bersama. Artinya ini harus ada jalan tengah, kalau tidak (ada jalan tengah), akan ada perpecahan. Kita juga akan temui menteri pendidikan dan kebudayaan," jelasnya.

KEYWORD :

Ketum PKB Muhaimin Iskandar NU Muhammadiyah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :