Rabu, 24/04/2024 08:47 WIB

INTERNASIONAL

Otto Warmbier Tewas, Trump Sebut Korut Rezim Brutal

Warmbier tiba di kota asalnya di Cincinnati dalam keadaan koma minggu lalu dan mendapat perawatan di University of Cincinnati Medical Center

Otto Warmbier (tengah)

Jakarta - Kematian Otto Warmbier, mahasiswa Amerika yang meninggal dunia setelah dilepaskan pekan lalu dalam kondisi koma di Korea Utara selama lebih dari satu tahun, dikecam Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Katanya, Korea Utara sebagai rezim brutal.

Meski begitu, Trump merasa senang  karena Warmbier berada di rumah bersama keluarganya saat  meninggal. "Melania dan saya mengucapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga Otto Warmbier. Tidak ada yang lebih tragis bagi orang tua daripada kehilangan anak di masa depan. Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan teman Otto, dan Semua yang mencintainya, "kata Trump dalam sebuah pernyataan di kutip Time Pada Senin (19/6)

"Nasib Otto memperdalam tekad Pemerintah kami untuk mencegah tragedi menimpa orang-orang yang tidak bersalah di tangan rezim yang tidak menghormati peraturan hukum atau kesusilaan dasar manusia. Amerika Serikat sekali lagi mengutuk kebrutalan rezim Korut." tambah Trump

Wakil Presiden Mike Pence menyebut kematian Warmbier sebuah contoh tragis, bahwa Korut mengabaikan kehidupan manusia. Warmbier, yang berusia 22 tahun menjalani hukuman penjara 15 tahun dengan kerja paksa karena diduga berusaha mencuri poster propaganda dari sebuah hotel di Pyongyang.

Mahasiswa University of Virginia berada di negara tersebut selama lima hari dalam tur yang teratur dengan Young Pioneer Tours. Ia ditahan pada 2 Januari 2016 saat menaiki pesawat ke Beijing. Ia dihukum dan dijatuhi hukuman dalam persidangan satu jam, di mana ia dengan penuh air mata mengaku mencoba mencuri poster tersebut.

 

KEYWORD :

Otto Warmbier Korea Utara Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :