Jum'at, 26/04/2024 02:45 WIB

INTERNASIONAL

UN Minta Korut Jelaskan Mengapa Mahasiwa AS Dibebaskan dalam Keadaan Koma

Otto, dari pinggiran kota Cincinatti, dibekuk lantaran berusaha mencuri sebuah barang yang mengandung slogan propaganda, lapor media Korea Utara

Otto Warmbier (tengah)

Jakarta- Penyelidik Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa meminta Korea Utara menjelaskan mengapa siswa Amerika koma setelah ditahan dan dibebaskan pada Kamis (15/6)

Otto Warmbier, 22, cedera otak parah dan dalam keadaan tidak sadarkan saat terjaga, kata dokter Ohio pada hari Kamis. Keluarganya mengatakan, ia mengalami koma sejak Maret 2016, tak berselang lama setelah dijatuhi hukuman 15 tahun kerja keras di Korea Utara

"Saya menyambut baik kabar pembebasan Otto, namun saya sangat prihatin dengan kondisinya, dan pihak berwenang harus memberikan penjelasan yang jelas tentang apa yang membuatnya tergelincir dalam keadaan koma," kata Tomas Ojea Quintana, pelapor khusus PBB mengenai hak asasi manusia di Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Jenewa.

Otto, dari pinggiran kota Cincinatti, dibekuk lantaran berusaha mencuri sebuah barang yang mengandung slogan propaganda, lapor media Korea Utara. Pada Kamis (15/6), Korut  membebaskannya berdasarkan alasan kemanusiaan.

Ayahnya, Fred Warmbier, mengatakan bahwa anaknya telah dianiaya dan diteror oleh pemerintah Korea Utara. Ia mengatakan, keluarganya tersebut tidak mempercayai cerita Korut, bahwa anaknya mengalami koma setelah tertular botulisme dan diberi pil tidur.

Ojea Quintana meminta Koruta menjelaskan penyebab dan keadaan pembebasan Otto Warmbier. "Kasusnya berfungsi sebagai pengingat akan implikasi bencana dari kurangnya akses terhadap perawatan medis yang memadai bagi tahanan di DPRK," katanya.

Menurut laporan Reuters, Korut diyakini sedang mengoperasikan kamp-kamp penjara politik dan sejumlah warga asing ditahan karena alasan politik, kata Ojea Quintana. Dua profesor universitas Amerika di Pyongyang ditangkap tahun ini karena diduga merencanakan tindakan anti negara.

Sebuah laporan akhir tahun 2014 oleh seorang penyelidik UN mengatalogkan pelanggaran hak asasi manusia secara besar-besaran di Korut yang menurut mereka bisa berarti kejahatan terhadap kemanusiaan. Puluhan ribu orang ditahan di negara yang terisolasi dalam kondisi tidak manusiawi dan mengalami penyiksaan dan kerja paksa, katanya.

KEYWORD :

Korea Utara Otto Warmbier




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :