Sabtu, 20/04/2024 19:08 WIB

INTERNASIONAL

Tillerson: Qatar Harus Berbuat Banyak Perangi Ekstremisme

Lima puluh sembilan tokoh, termasuk anggota keluarga kerajaan Qatari dan ulama Ikhwanul Muslimin Yusuf Qaradawi, serta 12 perusahaan Qatar masuk dalam daftar black list Saudi, Emirati, Bahraini dan Mesir.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Rex Tillerson (Foto: Getty)

Jakarta - Sekretaris Negara Amerika Serikat, Rex Tillerson mengatakan, Qatar harus berbuat lebih banyak dan lebih cepat untuk memerangi ekstremisme. Pernyataan singkat itu disampaikan di Departemen Luar Negeri, Washington pada Jumat (9/6).

Tillerson mengatakan, "Harapan AS, bahwa negara-negara Teluk segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi situasi di wilayah ini. Gulf Cooperation Council (GCC) harus muncul bersatu dan lebih kuat," katanya.

Ia meminta Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir untuk memudahkan blokade di Qatar. Sebelumnya, Presiden AS Donald, Trump berbicara dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi mengenai masalah Qatar, menurut seorang pejabat senior pemerintah.

Krisis diplomatik dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya meletus di Teluk dan wilayah yang lebih luas pada Senin (5/6), sembilan pemerintah secara dramatis memutuskan hubungan dengan Qatar atas dugaan dukungannya terhadap kelompok ekstremis.

Arab Saudi, Bahrain, Mesir, UEA dan negara-negara lain mengumumkan akan menarik staf diplomatik dari Qatar. Serta menutup semua jaringan transportasi dengan Qatar, Arab Saudi, UEA. Sementara Bahrain memberi pengunjung dan warga Qatar dua bulan lagi meninggalkan wilayahnya

Lima puluh sembilan tokoh, termasuk anggota keluarga kerajaan Qatari dan ulama Ikhwanul Muslimin Yusuf Qaradawi, serta 12 perusahaan Qatar masuk dalam black list diumumkan dalam sebuah pernyataan bersama Saudi, Emirati, Bahraini dan Mesir.

KEYWORD :

Rex Tillerson Qatar Arab Saudi Teluk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :