Kamis, 25/04/2024 11:40 WIB

Teknopolis 2017

Teknopolis 2017 Resmi Dibuka, Samsung Langsung Pamer Rumah Cerdas

Ajang yang berlangsung mulai 9 sampai 11 Juni tersebut menghadirkan berbagai vendor kelas wahid, seperti Samsung, Sony, LG, dan GoPro.

Jakarta – Pameran Teknopolis 2017 resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Jumat (9/6) di JCC Senayan Jakarta. Ajang yang berlangsung mulai 9 sampai 11 Juni tersebut menghadirkan berbagai vendor kelas wahid, seperti Samsung, Sony, LG, dan GoPro.

Namun, di antara beberapa perusahaan teknologi tersebut, Samsung terlebih dahulu menarik perhatian pengunjung. Pada rangkaian acara pembukaan, Samsung melalui Presiden Samsung Indonesia Lee Kang Hyun memamerkan teknologi rumah cerdas (Smart Home) Samsung yang berbasis IoT (Internet of Thins).

“Saat ini generasi muda sangat tergantung dengan internet. Karena di internet semua orang dapat menemukan apapun yang diinginkan. Teknologi Smart Home bekerja dengan menyesuaikan sensor dan membantu pengguna mengendalikan rumah dari mana pun,” terang Lee.

Dalam mempresentasikan Rumah Cerdas, Lee menampilkan sebuah video bagaimana teknologi yang dipasang di rumah tersebut bekerja. Secara garis besar, Rumah Cerdas merespon gerakan manusia. Misalnya, saat pengguna sedang tidur, Smart Home secara otomatis menurunkan penggunaan lampu rumah di angka 67 persen. Kemudian, saat bangun di pagi hari, lampu otomatis akan mati, pemanas air hidup, dan pemanggang makanan langsung bekerja. Semuanya terjadi secara otomatis.

Demikian pula saat pengguna ke luar rumah. Sensor dan CCTV di rumah akan bekerja maksimal. Sehingga apapun yang terjadi di rumah dapat termonitor dengan baik lewat sebuah device khusus.

Menanggapi hal ini, Menteri Rudiantara mengatakan Indonesia harus menciptakan inovasi untuk menyambut era IoT, agar tidak tertinggal dari perkembangan global.

Internet of Things tidak semata-mata bergantung pada device, namun juga perlu adanya ekosistem dan connectivity. Saat ini konektivitas 4G di Indonesia sudah terlalu penuh. Untuk itu perlu penataan ulang alokasi frekuensi dari operator di Indonesia,” tutur Rudiantara.

KEYWORD :

Teknopolis 2017 Samsung Menkominfo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :