Jum'at, 26/04/2024 03:42 WIB

Awas!, ISIS Nyamar Nelayan Lalui Perairan Perbatasan

Khairul juga meminta pemerintah segera memastikanasib dan status n para WNI yang tengah berada di Marawi Filipina

Pengamat ISESS Khairul Fahmi

Jakarta - Pengamat Terorisme dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengingatkan pemerintah awas terhadap pergerakan oraganisasi teror Islamic State of Syiria Iraq (ISIS) di Asia Tengggara menyusul perebutan kota Marawi Filipina. Khairul menyampaikan tidak menutup kemungkinan adanya agenda perluasan ekspansi ISIS pasca Marawi menuju ke Indonesia.

Lulusan studi Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga ini menekankan pengetatan pantau kawasan perairan di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Akses pelayaran keluar masuk di wilayah perairan perbatasan kita perlu dipantau dengan sangat ketat. Ini penting diingatkan, karena bisa saja jaringan ini juga melintas batas dengan menyaru sebagai nelayan tradisional," ujar Khairul kepada Jurnas.com di Jakarta, Senin (29/5/2017).

Khairul menyampaikan penetapan darurat militer setelah perebutan kota Marawi oleh ISIS menandai gentingnya situasi keamanan di Asia Tenggara. Ia mengingatkan negara kawasan Asia Tenggara, utamanya Indonesia lebih meningkatkan upaya waspada terhadap gerakan ISIS.

"Kewaspadaan luar biasa juga harus dilakukan pada komplotan penyelundup, dimana aparat kita seringkali bersikap sangat longgar," jelasnya.

Lebih lanjut Khairul meminta pemerintah segera memastikan nasib dan status para WNI yang tengah berada di Marawi Filipina. Ia berharap pemerintah tidak salah identifikasi atas kemungkinan mereka terlibat dalam gerakan ISIS.

"Khan itu sudah teridentifikasi domisili asal masing-masing ya. Pemerintah melalui aparat intelijennya tentu pertama-tama harus mengklarifikasi dulu tujuan dan aktivitas masing mereka di kawasan itu. Setahu saya, ada beberapa orang yang merupakan warga jamaah tabligh yang kebetulan sedang melakukan khuruj. Ya tentu saja ini di luar sejumlah nama yang telah terkonfirmasi berada di posisi kelompok yang terlibat kontak senjata dengan pasukan Filipina kemarin," paparnya.

KEYWORD :

Pengamat Khairul Fahmi ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :