Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: Reuters)
Manila - Pemerintahan Filipinan membatalkan perundingan perdamaian dengan pemberontak pimpinan Maois di Belanda, setelah Tentara Rakyat Baru (NPA) meningkatkan serangan di perdesaan.
Tak hanya itu, penundaan perundingan yang ditengahi Norwegia itu, karena pemberontak tidak membalas upaya perdamaian yang ditawarkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Penasehat Presiden, Jesus Dureza saat membacakan pernyataannya mengatakan, pembicaraan akan dilanjutkan bila ada kejelasan yang memungkinkan mencapai perdamaian adil dan berkelanjutan di negeri itu melalui perundingan.Ini menjadi yang kali kedua pemerintah menghentikan pembicaraan perdamaian dengan pemberontak komunis atas serangan gerilya terhadap tentara dan usaha, seperti, pertambangan dan perkebunan.Baca juga :
Presiden Duterter Tolak RUU Media Sosial
Presiden Duterter Tolak RUU Media Sosial
Darurat Marawi Rodrigo Duterte