Marlen Sitompul | Selasa, 23/05/2017 18:05 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan siap untuk mengambil alih tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika mendapat dukungan dari Komisi III DPR.
Menurutnya, jika dilihat dari jumlah personil kepolisian yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, bukan perkara sulit untuk mengambil alih tugas lembaga anti rasuah itu.
"Kalau ditanya apakah
Polri siap, dari anggota
Polri yang tersebar di seluruh Indonesia saya kira sangat siap," tegas Tito, menjawab pertanyaan
Komisi III DPR, dalam rapat kerja, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/5).
"Kita memiliki Polda di seluruh provinsi, memiliki Polres hingga Kamtibnas, saya kira kalau seluruh anggota dikerahkan akan siap," kata Tito menegaskan.
Meski demikian, Tito meminta dukungan kepada
Komisi III DPR terkait anggaran yang akan dipergunakan untuk menjalankan tugas tersebut.
"Namun perlu dukungan penganggaran di kepolisian. Kesejahteraan mereka perlu ditingkatkan dan gaji khusus," terangnya.
Sebab, kata Tito, sistem penganggaran dalam melakukan penyelidikan kasus di
Polri dan
KPK berbeda. Dimana, penyelidikan setiap kasus di
KPK dibiaya oleh negara.
"Kalau bisa dengan sistem berapa pun biayanya yang dipakai dalam penyelidikan akan dibiayai negara," katanya.
Dalam kesempatan itu, Tito mengusulkan, jika tugas
KPK diambil alih
Polri, maka perlu pembentukan sebuah lembaga yang khusus menangani tindak kejahatan korupsi.
"Memperkuat strukturnya, bila perlu dibuat Korps," tegasnya.
Sebelumnya, Anggota
Komisi III DPR Wenny Warouw mengusulkan, agar
Polri segera mengambil alih tugas
KPK dalam memberangus tindak kejahatan korupsi. Ia meyakini,
Polri mampu mengambil alih tugas
KPK.
"Kapan
Polri mengambil alih seluruh penyidikan? Saya yakin Bapak (
Kapolri) bisa mengambil seluruh penyelidikan dan lebih baik dari yang sekarang," kata Wenny, saat rapat kerja dengan
Kapolri beserta jajaran
Polri, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/5).
KEYWORD :
Polri KPK Kapolri Komisi III DPR