Trump mengunjungi Tembok Barat
Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kali pertama melihat harapan nyata akan perubahan setelah bertemu dengan Donald Trump. Hal itu diungkapkan pada konferensi pers setelah membahas tujuan bersama dengan Presiden AS, termasuk kemungkinan solusi untuk konflik Israel-Palestina.
Kunjungan Trump ke Israel adalah tur kedua setelah menghadiri pertemuan KTT Arab-Islam Amerika di Riyadh. Netanyahu mengakui Trump telah mengatakan musuh lama dapat menjadi mitra. Trump juga telah menjanjikan upaya untuk mencapai masa depan yang lebih damai untuk wilayah tersebut.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Trump untuk memajukan perdamaian di wilayah kami. Anda (Trump) secara ringkas mengatakan bahaya mengubah mantan musuh menjadi mitra dan di sanalah kami melihat sesuatu yang baru dan berpotensi sangat menjanjikan," kata Netanyahu dilansir Sky News
"Ini tidak sederhana, kata Netanyahu, tapi untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat harapan nyata akan perubahan," tambahnya
"Kita harus mengambil keuntungan dari situasi. Ada banyak hal yang bisa terjadi sekarang yang tidak akan pernah bisa terwujud sebelumnya. Selama perjalanan saya, saya telah melihat begitu banyak tanda harapan Kami bersedia bekerjasama. Saya percaya bahwa tingkat kemitraan baru dapat diwujudkan, kata Trump menanggapi pernyataan-pernyataan Netahnyahu
Ini termasuk usaha baru untuk perdamaian antara Israel dan Palestina. Saya pernah mendengar upaya mendamaikan Israel dan Palestina adalah kesepakatan terberat dari semua yang ada, namun, kata Trump, kita akan sampai di sana pada akhirnya.
Trump mengatakan bahwa pertemuannya dengan Raja Salman dan pemimpin lainnya di Arab Saudi telah menunjukkan kepadanya banyak di wilayah tersebut memiliki keprihatinan yang cukup serius.Di antara kekhawatiran tersebut, kata Trump, adalah Iran
Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Trump karena telah mengubah kebijakan AS mengenai Iran dengan menerima ancaman yang diajukannya ke wilayah tersebut.
KEYWORD :
Donald Trump Israel Palestina Benjamin Netanyahu
