Evakuasi pasca ledakan bom di Thailand
Jakarta - Ledakan bom di Rumah Sakit Phramongkutklao, Bangkok, Thailand melukai 24 orang pada Senin (22/5). Ledakan tersebut tepat pada ulang tahun ketiga kudeta militer 2014 negara tersebut, kata pemerintah setempat
Menurut laporan pihak berwenang saat ini belum ditemukan siapa yang bertanggungjawab dalam serangan tersebut. Namum pihak berwenang akan memeriksa sejumlah kamera CCTV yang berada di lokasi tersebut
"Kami hanya menemukan potongan-potongan yang digunakan untuk membuat bom," kata komandan tim peledak polisi, Kamarie Aucharoen kepada wartawan dilansir Financial Tribune pada Selasa (23/5). Bom tersebut kata Wakil kepala polisi nasional, Jenderal Srivara Rangsibrahmanakul, disembunyikan di sebuah kontainer di dekat pintu masuk sebuah apotek.
Jubir Pemerintah Sansern Kaewkamnerd mengatakan 24 orang terluka yang sebagian bersar terkena pecahan kaca, kata unit keamanan nasional militer tersebut. Kecurigaan cenderung berfokus pada pembangkang politik yang menentang pemerintahan militer atau separatis yang berbasis di selatan negara yang mayoritas beragama Budha.
"Tidak harus menjadi junta ulang tahun. Orang yang tidak menyukai junta, akan cenderung melakukan ini," kata Chalermchai dalam sebuah wawancara di televisi.
Kudeta militer 22 Mei 2014 menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis dan mengakhiri kerusuhan selama beberapa bulan, termasuk demonstrasi jalanan yang mematikan. Junta mengatakan bahwa mereka perlu mengambil alih kekuasaan untuk memulihkan ketertiban dan mengantarkan reformasi politik.
Mantan perdana menteri, Yingluck Shinawatra, yang dikeluarkan pemerintah dalam kudeta tahun 2014, menyerukan agar segera kembali ke demokrasi di sebuah postingan di Facebook pada Senin. Ia juga mengatakan ekonomi mengalami pukulan keras.
KEYWORD :
Bom Thailand
