Kamis, 25/04/2024 08:13 WIB

INTERNASIONAL

Bahas Isu Teroris, Menlu AS Ingin Bicara dengan Menlu Iran

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan ingin berbicara dengan rekan Irannya pada waktu yang tepat usai pemilu Iran yang di menangkan Presiden moderat Hassan Rouhani

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Rex Tillerson (Foto: Getty)

Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson mengatakan ingin berbicara dengan Iran pada waktu yang tepat usai pemilu Iran yang di menangkan Presiden moderat Hassan Rouhani.

"Saya tidak pernah menonaktifkan telepon untuk siapapun yang ingin berbicara atau percakapan - percakapan yang produktif," ungkap Tillerson di Riyadh dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, menurut laporan Bloomberg dilansir Financial Tribune, Senin (22/5)

"Pada titik ini, saya tidak punya rencana untuk memanggil rekan saya dari Iran, meski cepat atau lambat kami akan berbicara pada waktu yang tepat," tambahnya

Pada saat yang sama Tillerson dan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, dalam konferensi pers mengatakan yang ingin kami melihat saat ini adalah tindakan, bukan hanya retorika, dari presiden terpilih, Rouhani.

Mereka mengatakan pada hari pertama kunjungan Presiden Donald Trump untuk Arab Saudi, di mana ia mengangkat sebuah kasus kepada para pemimpin Arab yang menghadapi ancaman umum yang salah satunya dinyatakan bersumber dari aturan-aturan iran, namun memberikan mereka kesempatan untuk menjalin kemitraan regional baru.

Rouhani (68) memenangkan masa jabatan keduanya setelah mengungguli rivalnya Ulama Ebrahim Raeisi. Kemenangan yang mendapatkan dukungan dari pembuatan kebijakan sejak menjabat pada 2013 untuk mengarahkan bangsa keluar dari isolasi melalui kesepakatan nuklir tengara dengan kekuatan dunia.

Tillerson meminta Rouhani memulai membongkar jaringan Iran terorisme, membongkar pendanaan jaringan teroris, membongkar awak dan logistik dan segala sesuatu yang mendorong kekuatan-kekuatan destabilisasi yang ada di daerah ini."

"Saya tidak akan mengomentari harapan saya." Kedua menteri, Saudi khususnya, negara siapa yang terlibat dalam penindasan internal asing intervensi militer dan pelanggaran hak asasi manusia, tampaknya tidak punya waktu untuk merenungkan catatan hun eigen kontroversial dan dipertanyakan.

Iran mendukung kelompok perlawanan regional, seperti Hizbullah Libanon, yang dianggap teroris oleh AS. Ia juga mendukung kampanye anti-teror atau sekutu regionalnya, yaitu di Irak dan Suriah, upaya sering dikritik oleh Washington dan sekutu regional sebagai langkah sektarian yang merongrong stabilitas.

Jubeir menolak untuk menawarkan pendapat tentang dampak pemilihan ulang Rouhani. Ia mengatakan bahwa Iran yang memilih Rouhani adalah urursan mereka. "Kami terus mendasarkan kebijakan Iran." perilaku Iran bukan dari negara yang ingin orang lain memperlakukannya dengan hormat. Jika Iran ingin menjadi negara yang normal, ia harus bertindak sesuai dengan hukum internasional," katanya

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :