Presiden Hassan Rouhani
Jakarta - Presiden Hassan Rouhani memiliki keunggulan yang tak tergoyahkan dalam pemilihan presiden Iran. Sumber setempat mengatakan petahana masih dalam posisi aman untuk sementara, dan siap untuk mengalahkan saingan beratnya Ebrahim Raisi.
"Sudah berakhir, Rouhani adalah pemenangnya. Rouhani telah mengantongi 21,6 juta suara, dibandingkan dengan Raisi yang hanya mengantongi 14 juta suara dari 37 juta suara yang telah dihitung. Masih empat juta suara lagi yang masih harus dihitung," kata sumber tersebut dilansir Reuters pada Sabtu (20/5)
Lebih dari 40 juta suara suara sah yang dalam pemilihan presiden Iran kali ini, kementerian dalam negeri mengatakan jumlah pemilih sekitar 70 persen dalam pemungutan suara pada Jumat, sama yang ditunjukkan pada pemilihan 2013 ketika Rouhani meraih kemenangan telak.
Televisi pemerintah mengatakan hasil resmi awal akan segera diumumkan. Akun Instagram dari sekutu Rouhani, mantan presiden Mohammad Khatami, mengatakan Rouhani membuat sebuah tanda kemenangan dan menjalankan slogan "harapan menang atas isolasi".
Kepala staf Rouhani Hamid Aboutalebi tweeted bahwa Rouhani telah memenangkan 60 persen suara, tanpa mencantumkan bukti. Sebagian besar pemilih tampaknya lebih menyukai Rouhani, yang khawatir utamanya adalah sikap prihatin di kalangan pemilih yang cenderung reformis kecewa dengan lambannya perubahan.
Rouhani (68) yang mendapat jabatan menjanjikan untuk membuka Iran ke seluruh dunia dan memberi warganya lebih bebas di rumah, menghadapi tantangan yang tak terduga dari Raisi, anak didik pemimpin tertinggi Ali Khamenei.
Pemilu penting "untuk peran masa depan Iran di wilayah dan dunia", Rouhani, yang membuat kesepakatan dengan kekuatan dunia dua tahun lalu untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi yang paling, kata setelah memberikan suara.
Iran Uji Sentrifugal Nuklir Canggih Terbaru
Pemilihan Presiden Iran Rouhani
