Jum'at, 19/04/2024 17:43 WIB

Kabar dari Spanyol

KBRI Madrid Apresasi Buku Sejarah Indonesia Karya Penulis Spanyol

Buku setebal 329 halaman dengan sampul pemandangan gunung Bromo Jawa Timur itu, menceritakan tentang kehidupan seorang warga negara Belanda pada tahun 1915.

Suasana acara peluncuran Buku “Java, amada y odiada” di Gedung Arsip Sejarah Nasional (el Archivo Histórico Nacional) Madrid, Selasa (16/5).

Madrid - KBRI Madrid mengapresiasi kehadiran buku berjudul “Java, Amada y Odiada” hasil karya penulis señor asal Spanyol, Alicia García Olbes. Selain memperkaya khasanah sejarah di Tanah Air, buku ini juga telah ikut mempromosikan Indonesia.

“Atas nama seluruh masyarakat Indonesia di Spanyol Dubes RI, kami menyampaikan penghargaannya terhadap karya penulis yang mengisahkan kehidupan manusia pada zaman perjuangan masa lalu, yang kiranya dapat dirasakan tetap hidup oleh masyarakat,“ ujar Duta Besar RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso.

Menurutnya, buku ini merupakan suatu sumbangan bermakna bagi seluruh kalangan untuk mengetahui keadaan dan cerita pelaku langsung saat bangsa Belanda berada di Indonesia. Sekaligus menggambarkan lintas budaya dan sosok perjuangan manusia yang berprofesi guru dalam eranya.  Dengan buku tersebut para peminat buku dapat mengetahui gambaran sejarah dan budaya di Indonesia umumnya, Pulau Jawa khususnya.

Buku setebal 329 halaman dengan sampul pemandangan gunung Bromo Jawa Timur itu, menceritakan tentang kehidupan seorang warga negara Belanda pada tahun 1915 yang ditugaskan di zaman Hindia Belanda sebagai guru sekolah selama 7 tahun di beberapa kota seperti Blitar, Madiun, Rembang, Semarang (Pulau Jawa), Samarinda (Kaliimantan) dan Batavia (Jakarta).

Setelah setahun kembali untuk liburan dan menikah di Belanda, pada tahun 1925 kembali lagi bekerja sebagai guru sekolah di kota-kota lain, Surabaya, Batavia, Mojokerto, Yogyakarta, dan Malang.

Setelah memiliki empat anak hingga tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia dan ditangkap hingga menjadi tawanan perang di penjara Boeboetan (Surabaya). Kemudian Jepang memasukan seluruh keluarganya ke kamp konsentrasi lain, yang memisahkan dia dengan anggota keluarganya dan dipindahkan beberapa kali ke berbagai kamp konsentrasi.

Pada tahun 1945 setelah berakhirnya Perang Dunia II, seluruh keluarganya bersatu kembali tetapi dalam kondisi sangat miskin, menderita penyakit serius, dan tetap bertahan hidup, hingga keluarga tersebut harus dievakuasi ke Belanda pada tahun 1946.

Buku “Java, amada y odiada” telah diluncurkan di Gedung Arsip Sejarah Nasional (el Archivo Histórico Nacional) Madrid pada Selasa (16/5). Peluncuran buku tersebut telah diselenggarakan oleh Subdirector General de los Archivos Estatales Kementerian Pendidikan, Budaya dan Olahraga Spanyol yang bekerjasama dengan el Grupo Editorial Sial Pigmalión dan dihadiri oleh kalangan penulis, publisistik, sejarah, peminat buku, kalangan diplomatik dan media massa setempat.

Selain Dubes RI di Madrid, hadir pula Duta Besar Belanda, Matthijs van Bonzel. Acara peluncuran diakhiri dengan coctail yang menghidangkan suguhan dan makanan Indonesia sebagai dukungan KBRI Madrid kepada penulis yang membantu mempromosikan Indonesia.

Alicia García merupakan penulis senior yang lahir di Spanyol pada tahun 1943 dengan gelar Doktor di bidang kedokteran tahun 1996. Ia juga belajar Cinematografia dan terlibat dalam beberapa produksi film dan pementasan teater.  Tahun 1965 memperoleh penghargaan el Premio Mudial de Teatro Universitario di Nancy, Perancis.

 

KEYWORD :

Kabar dari Spanyol KBRI Madrid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :