Jum'at, 19/04/2024 19:55 WIB

Saham di Wall Street Anjlok

Pejabat Gedung Putih sebelumnya  membantah gelombang baru tuduhan media bahwa Trump diduga telah berusaha menghalangi peradilan.

Para pialang saham di Wall Street Amerika Serikat

New York - Gejolak ekonomi di Amerika Serikat terkait kabar kebijakan yang tidak  ramah bisnis, membuat saham-saham negara di Wall Street berakhir turun tajam pada Rabu waktu setempat. Investor khawatir gejolak di Washington akan membebani pasar dan agenda reformasi pemerintahan Presiden Donald Trump akan melambat.

Tercatat, Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 372,82 poin atau 1,78 persen menjadi ditutup pada 20.606,93 poin menurut warta kantor berita Xinhua. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 43,64 poin atau 1,82 persen menjadi berakhir di 2.357,03 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun 158,63 poin atau 2,57 persen menjadi ditutup pada 6.011,24 poin.

Pejabat Gedung Putih sebelumnya  membantah gelombang baru tuduhan media bahwa Trump diduga telah berusaha menghalangi peradilan dengan meminta mantan Direktur FBI James Comey mengakhiri penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional,  Michael Flynn.

dilansir Antara, para investor terkejut mendengar kabar tersebut dan mengkhawatirkan kemampuan Trump untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ramah bisnis.

Saham-saham AS tergelincir dan diperdagangkan pada kisaran sempit pada Selasa (16/5), karena Wall Street terutama mencerna hasil kuartalan Home Depot yang lebih baik dari perkiraan dan data ekonomi yang baru dirilis.

KEYWORD :

Saham Investor Wall Street Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :